Headline

BMKG Paparkan Penyebab Polusi Udara di Jakarta Begitu Buruk

Eddy FloEddy Flo - Senin, 29 Juli 2019
 BMKG Paparkan Penyebab Polusi Udara di Jakarta Begitu Buruk

Polusi udara di Jakarta sudah pada tahap bahaya (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan alasan kenapa polusi udara di ibu kota Jakarta belakangan ini.

Plh Deputi Bidang Klimatologi BMKG Nasrullah mengatakan, kualitas Udara (KU) di Jakarta dinyatakan buruk dan menduduki peringkat 1 dunia didasarkan pada aplikasi pemantau kualitas udara global AirVisual yang pada bulan Juni hingga Juli tahun ini mengindikasikan indeks kualitas udara yang masuk ke dalam kategori “tidak sehat”.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Pengaruhi Perubahan Iklim

Nasrullah menjelaskan, sepanjang Juni-Juli, data konsentrasi PM10 dan PM2.5 di BMKG mengindikasikan peningkatan konsentrasi partikel polutan, terutama pada 20 hari terakhir.

"Pengukuran BMKG terhadap konsentrasi PM10 selama periode 10-20 Juli 2019 di 6 (enam) lokasi pengamatan menunjukkan nilai konsentrasi PM10 tertinggi di Kemayoran pada tanggal 16 Juli 2019 sebesar 94,38 µg/m3. Nilai konsentrasi PM10 tertinggi pada periode dasarian II Juli 2019 ini lebih rendah dari nilai konsentrasi PM10 pada dasarian sebelumnya yaitu sebesar 101,04 µg/m3 di Kemayoran," kata Nasrullah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/7).

Kualitas udara Jakarta buruk
Kualitas udara di Jakarta buruk (Foto: antarnews)

Ia menjelaskan, untuk Jakarta, konsentrasi partikel polutan PM10 di Kemayoran memiliki variasi harian dimana pada jam-jam tertentu mencapai nilai konsentrasi tinggi, yaitu pagi hari pada saat peak hour beban transportasi, dan konsentrasi rendah pada jam-jam yang lain.

Demikian halnya konsentrasi PM2.5 yang mencapai peak menjelang tengah hari. Konversi konsentrasi PM10 selama 24 jam menjadi ISPU menghasilkan nilai berkisar 65–88 kategori “sedang”.

"Kualitas udara "sedang" pengertiannya adalah kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan. Tetapi dapat berpengaruh pada kelompok yang sensitif (yang memiliki gangguan pernapasan dan cardiovaskular) dan dapat mengurangi nilai estetika udara pada waktu tertentu, misalnya tampak sebagai udara keruh dan penglihatan mendatar yang berkurang karena kabur," jelas Nasrullah.

Pengamatan BMKG terhadap jarak penglihatan mendatar (visibility) pada pagi hari ini, menunjukkan jarak pandang menurun dari biasanya.

Laporan pengamatan meteorologi Stasiun Meteorologi Cengakareng dan Stasiun Meteorologi Kemayoran Jakarta Pusat, jarak pandang terjauh yang tercatat adalah 5 sampai 7 km dengan kelembaban relative (RH) berkisar 70–85 persen.

Pengukuran konsentrasi PM 10 pagi hari ini tercatat antara 145-160 µg/m3, mengindikasikan cukup tingginya konsentrasi polutan yang berkorelasi dengan kekeruhan udara dan berkurangnya jarak pandang yang terjadi pagi ini.

Selain tingginya kadar polusi pagi hari akibat beban kendaraan bermotor saat peak hour, dari sudut pandang meteorologi dapat di terangkan bahwa pagi hari setelah matahari terbit merupakan saat dimana terjadi lapisan inversi suhu.

"Yaitu lapisan atmosfer dimana suhu udara menghangat dan lebih panas daripada lapisan di bawahnya, sehingga menyebabkan penumpukan masa udara dan zat polutan karena tidak bebas bergerak ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi," terang Nasrullah.

BMKG menghimbau kepada Pemerintah Daerah dan juga kepada masyarakat luas, untuk saling membantu dalam mengatasi persoalan memburuknya kualitas udara.

Baca Juga: Atasi Polusi Udara, Pengamat Sarankan Pemprov DKI Belajar dari Beijing

Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat mengatur waktu pekerjaan konstruksi sehingga tidak bertepatan dengan waktu puncak konsentrasi polutan.

Pemerintah Daerah juga bisa terus berupaya menambah ruang-ruang terbuka hijau, menanam tanaman yang dapat menghisap polutan secara lebih efektif, dan melakukan pengaturan rekayasa lalu lintas sehingga kondisi terlampau tingginya kadar polutan tidak terjadi pada saat peak hour.

"Masyarakat juga dapat mendukung langkah-langkah tersebut dengan semakin meningkatkan kesadaran lingkungan yang dibuktikan dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengutamakan kendaraan umum, gemar melakukan penghijauan lingkungan dengan konsep urban farming," tutup Nasrullah.(Knu)

Baca Juga: Digugat Terkait Polusi Udara Jakarta, Anies Sebut Penggugatnya Ikut Andil

#BMKG #Polusi Udara #Perubahan Iklim #Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kepala BMKG Lapor ke Prabowo: Indonesia Sedang Dikepung 3 Siklon Tropis
Siklon Bakung di barat daya Lampung; bibit siklon 93S terpantau di Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur; serta bibit siklon 95S berada di selatan Papua.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 Desember 2025
Kepala BMKG Lapor ke Prabowo: Indonesia Sedang Dikepung 3 Siklon Tropis
Indonesia
DPR Ingatkan Pemerintah Bersiap Hadapi Siklon Tropis 93S di Wilayah Timur Indonesia
Selain gelombang tinggi, bibit siklon tropis 93S juga berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
DPR Ingatkan Pemerintah Bersiap Hadapi Siklon Tropis 93S di Wilayah Timur Indonesia
Indonesia
BMKG: Siklon Bakung Ancam Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia
BMKG memperingatkan potensi gelombang tinggi dan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia akibat aktivitas Siklon Tropis Bakung di Samudra Hindia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
BMKG: Siklon Bakung Ancam Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia
Berita
Bibit Siklon Tropis 93S: Lokasi, Kecepatan Angin, dan Dampaknya di Indonesia
BMKG mengungkap kemunculan Bibit Siklon Tropis 93S di selatan NTB yang berpotensi memicu hujan lebat dan gelombang tinggi di Bali, NTB, dan NTT.
ImanK - Jumat, 12 Desember 2025
Bibit Siklon Tropis 93S: Lokasi, Kecepatan Angin, dan Dampaknya di Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
Beredar informasi Siklon 97s bakal mengepung pulau Jawa. Cek kebenaran informasi cuaca via BMKG.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
Indonesia
Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Kamis 11 Desember 2025
Kondisi dinamika atmosfer secara umum menyebabkan potensi cuaca signifikan di berbagai wilayah Indonesia
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 Desember 2025
Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Kamis 11 Desember 2025
Indonesia
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
Lasarus juga menyoroti fakta bahwa negara telah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pemenuhan peralatan dan kebutuhan operasional BMKG
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 Desember 2025
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
Indonesia
Hujan Deras Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia, Rabu (10/12), BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
Perlu ditingkatkan kesiapsiagaan potensi hujan deras hingga sangat deras di Jambi, kemudian di Sumatra Selatan, lalu di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Hujan Deras Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia, Rabu (10/12), BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG 9 Desember: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Bervariasi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Hujan dengan intensitas sedang berpotensi mengguyur Kendari dan Merauke
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 Desember 2025
Prakiraan Cuaca BMKG 9 Desember: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Bervariasi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Indonesia
BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Sumatera Utara 8-15 Desember, Simak Wilayah yang Berpeluang Diguyur Hujan dengan Intensitas Sangat Lebat
Hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi turun di sejumlah wilayah Sumatera Utara.
Frengky Aruan - Senin, 08 Desember 2025
BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Sumatera Utara 8-15 Desember, Simak Wilayah yang Berpeluang Diguyur Hujan dengan Intensitas Sangat Lebat
Bagikan