BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan Wilayah DKI Jakarta


Salah satu wilayah terdampak kekeringan di area Waduk Botok, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2019). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas II Tangerang Selatan memperingatkan bahwa saat ini wilayah DKI Jakarta dan Banten telah memasuki musim kemarau. BMKG pun mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di wilayah DKI Jakarta dan Banten.
Kepala Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Sukasno mengatakan, data menunjukkan sebagian besar wilayah Banten dan DKI Jakarta mengalami deret hari kering lebih dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari.
Baca Juga: BPBD Catat 21 Wilayah DKI Jakarta Terancam Kekeringan
Sehingga, kata Sukasno, diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan. Saat ini rata-rata wilayah Jakarta sudah masuk status awas. Sementara wilayah Banten, sebagian masuk status waspada, siaga, dan awas.
"Prakiraan peluang curah hujan pada dasarian III Agustus dan dasaria I September 2019 menunjukkan bahwa beberapa daerah diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20mm/dasarian) dengan peluang hingga lebih dari 90 persen pada," kata Sukasno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8).

Baca Juga: Hadapi Musim Kemarau, Mendagri Minta Semua Kepala Daerah Jaga Pasokan Air
Kondisi kekeringan itu berpotensi berdampak pada sektor pertanian yang menggunakan sistem tadah hujan di wilayah Banten dan DKI. Selain itu, berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih di wilayah Banten dan DKI Jakarta.
"Selanjutnya, berdampak pada meningkatnya polusi udara di wilayah Banten dan DKI Jakarta," tuturnya
Sementara itu, Kepala Subbidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi menuturkan BMKG memperkirakan awal musim hujan akan jatuh pada akhir November hingga awal Desember 2019.
Baca Juga: KemenPUPR Pantau Ketersediaan Air dari Ribuan Embung di Seluruh Indonesia
Menurut Adi, kekeringan di Indonesia disebabkan oleh siklus iklim El Nino pada akhir 2018 yang membuat kemarau lebih kering. Kendati demikian dia menyatakan kemarau 2019 tidak separah pada kekeringan di musim kemarau 2015. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Sudah Satu Bulan Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Riau, Status Tanggap Darurat Diperpanjang

BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa

Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus

Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih

38 Daerah di 7 Provinsi Tidak Hujan Lebih Dua Bulan, Kekeringan Ekstrem Melanda

Puan Maharani Minta Pemerintah Siapkan Langkah untuk Antisipasi Kekeringan

10 Kecamatan Boyolali Alami Kekeringan, Pemkab Suplai Air Bersih

Musim Kemarau Panjang, 2.073 Kepala KK di Sragen Kekurangan Air

Yogyakarta Tetapkan Darurat Kekeringan, Siapkan Hujan Buatan

Pemkot Solo Segera Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan
