BMKG Deteksi Ada Gelombang Seismik, Berbahayakah?

Alat sensor gempa BMKG. (Foto: Istockphoto)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada pukul 05.00 WIB mendeteksi adanya gelombang seismik di zona Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda.
Hasil analisis BMKG aktivitas seismik ini memiliki magnitudo setara M=3,0. Episenter terletak di Gunung Anak Krakatau tepatnya pada koordinat 6,08 LS dan 105,41 BT pada kedalaman 1 km.
Meski demikian, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menegaskan, aktivitas seismik ini tidak berpotensi tsunami.
"Episenter terletak di Gunung Anak Krakatau tepatnya pada koordinat 6,08 LS dan 105,41 BT pada kedalaman 1 km. Aktivitas seismik ini, tidak berpotensi tsunami," kata Rahmat ketika dikonfirmasi Jumat (28/12).

Berdasarkan hasil penelitian guncangan yang terjadi, menurut dia, merupakan gempa dangkal yang diakibatkan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.
Rahmat pun meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu berkembang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan bentuk gelombangnya (waveform), tampak bahwa aktivitas seismik ini merupakan gempa dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau," katanya.
Pergerakan Gunung Anak Krakatau ini tercatat oleh 7 stasiun seismik milik BMKG di sekitar Selat Sunda yaitu Cigeulis (CGJI), Serang (SBJI), Sukabumi (SKJI), Muara Dua (MDSI), Cacaban (CNJI), Bungbulang (BBJI), dan Tanjung Pandan (TPI).
"Hasil monitoring pada beberapa stasiun pasang surut (tide gauge) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di sekitar Selat Sunda menunjukkan tidak ada catatan perubahan muka air laut (tsunami)," tandasnya. (Asp)
Bagikan
Berita Terkait
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Cerah Berawan pada Kamis (9/10)

Indonesia Berpeluang Dihantam La Nina Kategori Lemah Hingga Januari 2026, Masyarakat Diminta Waspada

Cuaca Ekstrem Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi hingga 13 Oktober di Jabodetabek, BMKG Minta Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Terancam Banjir Rob, BPBD Keluarkan Imbauan Waspada

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 8–13 Oktober 2025, Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

15 Korban Kapal Tenggelam Selamat, BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Perairan Malut

Waspada Hoax! Polisi Belum Temukan Bukti Meteor Jatuh di Cirebon

Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan

Prakiraan BMKG: Turun Hujan di Sejumlah Kota Besar Indonesia Jumat, 3 Oktober 2025, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
