BJ Habibie dan Kisah Tim Piala Thomas Indonesia 1998

MerahPutih.com - BJ Habibie memang sudah tiada. Namun, cerita tentang sosok kelahiran Pare-pare 25 Juni 1936 itu seakan tiada habisnya untuk dikupas. Salah satunya adalah kisah Tim Piala Thomas Indonesia.

Tim Piala Thomas 1998 sukses meraih gelar juara. Prestasi ini sangat disambut suka masyarakat Indonesia dan sekaligus bisa mengobati luka bangsa yang tengah berduka setelah terjadi kerusuhan.

Baca Juga

Pak Habibie Maafkan Olok-olok Kami Saat Mahasiswa

Momen itu selalu dikenang oleh mantan pebulu tangkis nasional Hendrawan. Kala itu, tim Thomas Indonesia berangkat ke Hong Kong untuk berlaga di putaran final dan dilepas oleh Presiden Soeharto.

Namun, seusai menahbiskan sebagai juara dan kembali ke Tanah Air, situasi negeri tidak lagi sama. BJ Habibie yang menyambut kepulangan Hendrawan dan kawan-kawan sudah menjadi presiden baru Indonesia menggantikan Soeharto.

Saat tiba di Indonesia, BJ Habibie menyalami satu persatu pemain tim Thomas. Sampai saat ini, Hendrawan tidak pernah lupa apa yang diucapkan Bapak Teknologi Indonesia tersebut kala itu.

Baca Juga

Ungkap Kedekatannya dengan Habibie, SBY: Sebagai Adik, Saya Merasa Kehilangan

"Pak Habibie cuma bilang kepada Tim Piala Thomas yang juara pada situasi sulit. 'Sedikitnya bisa mengobati luka bangsa akibat kerusuhan'," ucap Hendrawa dikutip Antara, Kamis (12/9)

Hal serupa juga disampaikan peraih medali emas Olimpiade, Susy Susanti, yang kala itu ada di tim Uber Indonesia juga menyampaikan hal yang sama. Habibie berujar dengan olahraga, masyarakat Indonesia bisa melupakan lara.

"Dalam penyambutan, Pak Habibie cuma mengatakan di tengah ketidakpercayaan negara-negara lain atau ditengah kisruh, Indonesia tetap ada dan bisa berikan prestasi lewat bulu tangkis," kenang Susy.

Baca Juga

Mahfud MD Sebut Habibie Orang yang Ikhlas Lepas Jabatan Presidennya

"Sebagai warga negara, kita bagaimana untuk membangun dan memberikan kepercayaan pada dunia internasional. Pak Habibie di situ punya peranan penting untuk menyelamatkan Indonesia sendiri," pungkasnya. (Bolaskor)