Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh untuk Serang Rusia


Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (ANTARA/HO-Kedubes AS di Jakarta)
MerahPutih.com - Presiden AS Joe Biden memutuskan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika untuk menyerang Rusia.
Tadinya Gedung Putih menolak selama berbulan-bulan untuk mengabulkan permintaan tersebut, karena khawatir akan menimbulkan eskalasi. Ukraina dengan lantang mengecam penolakan tersebut, dan tiba-tiba kini Biden menyetujuinya jelang lengser sebagai presiden, demikian dikutip dari CNN, Senin (18/11).
Namun, apakah sudah terlambat bagi Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat atau ATACMS buatan AS untuk membuat perbedaan jika mengenai sasaran jauh di dalam Rusia?
Jawabannya rumit dan mungkin menjelaskan sebagian keengganan pemerintahan Biden untuk memberikan izin.
Baca juga:
Bertemu Joe Biden, Prabowo Ungkap Bahas Penguatan Kerja Sama hingga Situasi Gaza
Pertama, persediaan ATACMS yang bisa didapatkan Ukraina terbatas. Jadi, meskipun Ukraina mampu menyerang jauh di dalam Rusia dan jangkauan ATACMS yang lebih jauh adalah 100 km atau 62 mil tidak akan menghasilkan perubahan dalam semalam di medan perang. Bahkan, boleh dibilang Ukraina tidak akan mendapatkan cukup ATACMS untuk mengubah jalannya perang.
Kedua, Ukraina telah berhasil menyusup lebih dalam ke Rusia menggunakan pesawat nirawak yang diproduksi di dalam negeri dan lebih murah. Amerika Serikat telah setuju untuk membantu mendanai pengembangan perangkat ini, yang tampaknya telah menyebabkan kekacauan di sekitar bandara Moskow dan di seluruh infrastruktur energi Rusia.
Ketiga, izin untuk menggunakan rudal presisi AS untuk menyerang lebih jauh ke dalam Rusia, kedengarannya cukup provokatif. Memang benar bahwa Moskow sekarang cukup lemah secara militer, dan tidak mungkin mencari konflik penuh dengan NATO atau AS.
Pemerintahan Biden benar dalam mempertimbangkan manfaat praktis serangan jarak jauh, dengan potensi kerusakan tambahan pada warga sipil di negara-negara anggota NATO, jika Rusia merasa berkewajiban untuk membalas. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Dulu Nyinyir Kini Mendoakan, Respons Simpatik Trump atas Kabar Kanker Prostat Biden

Joe Biden Ungkap Diagnosis Kanker Prostat Agresif, tapi Ada Harapan untuk Pengobatan

Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang

Pidato 'Tajam' Trump di Departemen Kehakiman, Ancam akan Penjarakan Orang-orang Biden

Joe Biden Rilis Pidato Perpisahan, Singgung Oligarki Tumbuh di AS

Pidato Joe Biden Jelang Donald Trump Menjabat, Sebut Era Baru Telah Dimulai

Biden Bakal Pidato Perpisahan Pada Rabu (15/1) Sebelum Trump Dilantik

Kebakaran California, Biden Tegaskan Pemerintah akan Tanggung Semua Biaya

Joe Biden Sebenarnya Yakin Bisa Menang Lawan Donald Trump di Pemilu AS, Faktor Usia Membuatnya Mundur

Biden Bakal Membatalkan Penjualan US Steel ke Nippon Steel, Demi Keamanan Nasional
