Biden Nyatakan AS Telah Sepenuhnya Hancurkan Senjata Kimia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 09 Juli 2023
Biden Nyatakan AS Telah Sepenuhnya Hancurkan Senjata Kimia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (ANTARA/HO-Kedubes AS di Jakarta)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Amerika Serikat (AS) menyatakan memenuhi komitmen jangka panjang di bawah perjanjian internasional dalam pelucutan senjata kimia.

Presiden Joe Biden pada Jumat (7/7) mengatakan bahwa AS telah sepenuhnya menghancurkan persediaan senjata kimia.

"Hari ini, saya dengan bangga mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah dengan aman menghancurkan amunisi terakhir dalam persediaan itu -- membawa kita selangkah lebih dekat ke dunia yang bebas dari keseraman senjata kimia," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Antara.

Baca Juga:

Joe Biden Singgung Legalisasi Senjata Api pada Hari Kemerdekaan

Biden mengatakan AS, salah satu negara yang menandatangani Konvensi Senjata Kimia 1997, akan memperbarui komitmennya untuk mencapai tujuan tersebut.

Konvensi Senjata Kimia (KSK) merupakan suatu perjanjian internasional di bidang pelucutan senjata yang melarang produksi, penimbunan, dan penggunaan senjata kimia. KSK mulai berlaku pada 1997.

Administrasi dari implementasi KSK dilakukan oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), yang merupakan organisasi independen dan tidak berada di bawah naungan PBB. Hingga saat ini terdapat 193 negara pihak KSK.

Baca Juga:

Indonesia Kecam Serangan Militer Israel di Jenin

Lebih lanjut, Biden mengatakan bahwa ini menjadi momen pertama kali OPCW memberikan verifikasi penghancuran seluruh kategori senjata pemusnah massal yang dilaporkan. Biden memuji penyelesaian proses penghancuran senjata kimia di AS yang membutuhkan waktu lebih dari 30 tahun.

Dia mendesak Rusia dan Suriah untuk kembali mematuhi perjanjian dan mengakui program-programnya yang tidak dilaporkannya. Biden menuding kedua negara tersebut melakukan "kekejaman dan serangan yang keji."

OPCW mengatakan, telah memastikan penghancuran amunisi terakhir senjata kimia milik Amerika Serikat di sebuah fasilitas di Kentucky.

"Ini adalah langkah penting untuk mencapai misi organisasi untuk menghapuskan semua senjata kimia secara permanen," kata Direktur Jenderal OPCW Fernando Arias.

Senjata kimia terakhir yang dilaporkan AS di fasilitas itu adalah sejumlah roket yang diisi dengan agen saraf GB, yang juga dikenal sebagai sarin.

Roket tersebut telah ada sejak 1940-an. Adapun persediaan bahan kimia yang berada di AS mencapai lebih dari 30.000 ton pada akhir Perang Dingin. (*)

Baca Juga:

Di Bawah Rintik Hujan, PM Albanese Ajak Jokowi Berkeliling Admiralty House

#Breaking #Joe Biden #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Olahraga
Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau
Indonesia di posisi kedua, sementara Korea Selatan memimpin usai menang 7-0 atas Laos.
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau
Olahraga
Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman
Marselino Ferdinan akan menghabiskan masa peminjaman di AS Trencin sampai akhir musim.
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman
Olahraga
Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut
Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans dimainkan Patrick Kluivert di babak kedua laga Timnas Indonesia vs Taiwan.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut
Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Indonesia
Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
Kejagung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Indonesia
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah
Ahmadi Noor Supit diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI Tahun 2015.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Indonesia
KPK Panggil Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji
Selain Khalid, penyidik KPK juga memanggil lima saksi lainnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
KPK Panggil Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji
Bagikan