Bibit Siklon Tropis Ancam Sejumlah Wilayah di Tanah Air


Bibit siklon tropis 94W di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua. (ANTARA/HO-BMKG)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor adanya bibit siklon tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua pada Senin (12/4).
Melalui citra satelit Himawari-8, bibit siklon tropis yang terdeteksi di -5.8 LU-141.1 BT itu menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir.
Area dengan kecepatan angin maksimum (15-20 knot) terkonsentrasi di kuadran utara dan selatan dari pusat sistem.
Baca Juga:
Jokowi Pantau Penanganan Dampak Bencana Siklon Seroja di NTT
Tekanan minimum bibit siklon tropis 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot atau 37 km/jam.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, keberadaan bibit siklon tropis 94W dalam 24 jam ke depan ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam ke depan. Cuaca itu dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di beberapa wilayah di tanah air.
“Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelas Guswanto melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (13/4).
Adapun sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W menurutnya meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Guswanto menekankan, wilayah dengan level Waspada untuk potensi banjir/bandang dua hari ke depan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah; Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
“Waspada Sulawesi Utara dan Maluku Utara,” katanya.
Dia juga mengatakan, gelombang tinggi 1.25 sampai 2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan utara Kep Sangihe hingga Kep Talaud, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera.
Kemudian gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan Raja Ampat – Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura – Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat.
Baca Juga:
Intensitas Siklon Tropis Seroja Meningkat, Empat Provinsi Ini Diminta Waspada
Berikutnya gelombang setinggi 4.0 hingga 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.
Menyusul adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati,” kata Guswanto.
Seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat juga diharapkan dapat mempersiapkan segala hal yang dianggap perlu. Ini untuk mengantisipasi adanya dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan pohon tumbang. (Knu)
Baca Juga:
Korban dan Kerusakan Akibat Siklon Seroja di Sabu Raijua Belum Terdata
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan Selasa, 9 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Turun di Sebagian Jakarta pada Selasa Sore hingga Malam

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan

Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Tasikmalaya Pagi Ini

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan pada Jumat, 29 Agustus 2025

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Lampung Pagi ini, BMKG Jamin Tak Berpotensi Tsunami
