Biaya Rp 15 Ribu Per Orang, Penyaluran Bansos Pakai PT POS Hanya Dilalukan di Daerah 3 T,
 Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025 
                Warga menerima BLT. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kementerian Sosial (Kemensos) akan mengubah penyaluran bantuan sosial (bansos). Di mana, mayoritas penyaluran nantinya akan melalui perbankan.
Sedangkan melalui PT Pos Indonesia, difokuskan hanya untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menjelaskan, keputusan itu diambil karena biaya distribusi bansos lewat PT Pos cukup besar dibandingkan dengan penyaluran melalui rekening perbankan.
“Setiap transaksi bansos yang disalurkan lewat PT Pos, pemerintah harus mengeluarkan biaya Rp15 ribu per KPM. Jika ditotal rata-rata mencapai sekitar Rp75 miliar sekali penyaluran,” kata Mensos Saifullah Yusuf.
Baca juga:
Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun
Menurut dia, skema tersebut memberatkan jika tetap diterapkan untuk seluruh wilayah, sehingga Kemensos menggencarkan transisi ke sistem pembukaan rekening kolektif atau burekol di luar daerah 3T.
Dengan burekol, masyarakat penerima bansos dapat mengakses bantuan melalui rekening perbankan secara lebih mudah, transparan, dan efisien. “Jadi, PT Pos tetap kita gunakan untuk daerah 3T, karena tantangan akses perbankan. Sedangkan di luar itu diarahkan ke burekol,” ujarnya.
Ia menambahkan, transisi ini juga sejalan dengan upaya digitalisasi penyaluran bansos agar lebih cepat, akurat, sebagaimana Inpres 4/2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dan diawasi bersama oleh berbagai pihak sekaligus menjaga efisiensi anggaran negara.
Langkah tersebut, diharapkan dapat mengurangi beban biaya distribusi bansos, sekaligus memperkuat partisipasi masyarakat dan daerah dalam proses pengawasan.
Kemensos mencatat hingga 15 September 2025 penyaluran bansos sembako telah menjangkau 13,6 juta KPM atau 75,89 persen.
Sementara untuk bansos Program Keluarga Harapan (PKH) sudah tersalur kepada 7,4 juta KPM dengan capaian 74,43 persen.
Dari penyaluran itu semua nilainya masing-masing lebih dari Rp 8,2 triliun untuk sembako dan Rp 5,5 triliun untuk PKH.
Sudah ada sebanyak 2.164.852 burekol KPM untuk bantuan sembako dan sebanyak 1.736.558 diantaranya sudah menerima distribusi. Lalu untuk bansos PKH masih tersisa sebanyak 225.243 KPM dari total 1.945.399 burekol KPM.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
 
                      Transaksi Judol Warga Jakarta di Atas Rp 3 T, Pramono Ancam Coret Ribuan Nama Penerima Bansos
 
                      Penyaluran Bantuan Rp 900 Ribu Melalui PT Pos Masih Terkendala, Kemensos Janji Percepat Validasi
 
                      Kemensos Klaim 1 Tahun Prabowo, 77 Ribu Keluarga Tidak Lagi Dapat Bantuan PKH, Target 300 Ribu di 2026
 
                      Hari Ini BLT Rp 900 Ribu ke 35 Juta Penerima Cair, Begini Cara Ambilnya
 
                      Mulai 20 Oktober 2025, Pemerintah Kucurkan BLT Tambahan ke 35 Juta Orang
 
                      Menkeu Purbaya Klaim Penyaluran Dana Rp 200 Triliun Berdampak pada Kenaikan Konsumsi Listrik Nasional
 
                      Pekerja Bakal Dapat Bantuan Beras 10 Kilogram dan 2 Liter Minyak Goreng
 
                      200.684 Orang Jakarta Dapat Bansos Rp 300 Ribu Pemenuhan Kebutuhan Dasar
 
                      DPR Nilai Bantuan Pangan 2 Liter Minyak Goreng Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
 
                      




