Betavolt Kembangkan Baterai dari Nuklir


Baterai nuklir dapat beroperasi selama 50 tahun tanpa diisi daya. (Foto: Betavolt)
MerahPutih.com - Perusahaan Tiongkok Betavolt telah mengumumkan terobosan besar dalam industri baterai, dengan mengembangkan baterai nuklir komersial yang mereka klaim dapat beroperasi selama 50 tahun tanpa memerlukan pengisian daya.
Dikenal sebagai BV100, baterai ini mengusung pendekatan inovatif dengan memanfaatkan isotop nuklir, khususnya nikel-63 (Ni-63), dan semikonduktor berlian untuk mengonversi energi radioaktif yang dilepaskan saat peluruhan isotop menjadi energi listrik.
Teknologi ini melibatkan penggunaan elektron yang dipancarkan oleh Ni-63 untuk menghasilkan listrik. Betavolt menggunakan semikonduktor berlian khusus yang memiliki ketebalan hanya 10 mikron, sekitar seperlima ukuran rata-rata rambut manusia.
Baca juga:
Mereka menempatkan lapisan Ni-63 berukuran dua mikron di antara dua semikonduktor berlian ini, membentuk baterai yang disebut BV100. Betavolt menyebutnya sebagai baterai nuklir pertama di dunia, seperti dilansir Motor1, Kamis (18/1).
BV100 dijelaskan memiliki daya output sebesar 100 mikrowatt pada tiga volt, dan ukurannya sekecil koin, tetapi dapat menghasilkan listrik setiap menitnya. Perusahaan juga berencana untuk merilis model yang lebih besar pada tahun 2025, mampu menghasilkan daya 1 watt.
Klaim Betavolt bahwa baterai ini 10 kali lebih padat energi daripada baterai lithium-ion menarik perhatian industri. Selain kinerjanya yang luar biasa, BV100 disebut tahan api dan ledakan serta dapat beroperasi dalam rentang suhu yang sangat luas.

Baterai itu diklaim mampu beroperasi mulai dari pada suhu -60°C hingga 120°C. Keunikan lainnya adalah BV100 menghasilkan energi secara otomatis selama 50 tahun, sehingga tidak memerlukan pengisian daya atau pemeliharaan yang rutin.
Baca juga:
AI Temukan Elemen Baru untuk Kurangi Penggunaan Lithium pada Baterai
Meski demikian, penggunaan teknologi baterai nuklir dalam kendaraan listrik dan tantangan regulasi yang mungkin muncul masih menjadi pertanyaan. Begitu pula dengan bagaimana keamanan dan penerimaan konsumen akan dipengaruhi oleh penggunaan teknologi nuklir.
Betavolt, sebagai perusahaan yang baru berusia dua tahun, mungkin masih perlu membuktikan klaimnya melalui uji coba lebih lanjut dan penelitian. Namun, inovasi ini menunjukkan keberanian industri dalam mencari solusi untuk bumi yang lebih hijau. (waf)
Baca juga:
Hyundai Mulai Pembangunan Pabrik Sistem Baterai di Indonesia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya

Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan

Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan

5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru
