Betavolt Kembangkan Baterai dari Nuklir
 Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Januari 2024
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Januari 2024 
                Baterai nuklir dapat beroperasi selama 50 tahun tanpa diisi daya. (Foto: Betavolt)
MerahPutih.com - Perusahaan Tiongkok Betavolt telah mengumumkan terobosan besar dalam industri baterai, dengan mengembangkan baterai nuklir komersial yang mereka klaim dapat beroperasi selama 50 tahun tanpa memerlukan pengisian daya.
Dikenal sebagai BV100, baterai ini mengusung pendekatan inovatif dengan memanfaatkan isotop nuklir, khususnya nikel-63 (Ni-63), dan semikonduktor berlian untuk mengonversi energi radioaktif yang dilepaskan saat peluruhan isotop menjadi energi listrik.
Teknologi ini melibatkan penggunaan elektron yang dipancarkan oleh Ni-63 untuk menghasilkan listrik. Betavolt menggunakan semikonduktor berlian khusus yang memiliki ketebalan hanya 10 mikron, sekitar seperlima ukuran rata-rata rambut manusia.
Baca juga:
Mereka menempatkan lapisan Ni-63 berukuran dua mikron di antara dua semikonduktor berlian ini, membentuk baterai yang disebut BV100. Betavolt menyebutnya sebagai baterai nuklir pertama di dunia, seperti dilansir Motor1, Kamis (18/1).
BV100 dijelaskan memiliki daya output sebesar 100 mikrowatt pada tiga volt, dan ukurannya sekecil koin, tetapi dapat menghasilkan listrik setiap menitnya. Perusahaan juga berencana untuk merilis model yang lebih besar pada tahun 2025, mampu menghasilkan daya 1 watt.
Klaim Betavolt bahwa baterai ini 10 kali lebih padat energi daripada baterai lithium-ion menarik perhatian industri. Selain kinerjanya yang luar biasa, BV100 disebut tahan api dan ledakan serta dapat beroperasi dalam rentang suhu yang sangat luas.
 
Baterai itu diklaim mampu beroperasi mulai dari pada suhu -60°C hingga 120°C. Keunikan lainnya adalah BV100 menghasilkan energi secara otomatis selama 50 tahun, sehingga tidak memerlukan pengisian daya atau pemeliharaan yang rutin.
Baca juga:
AI Temukan Elemen Baru untuk Kurangi Penggunaan Lithium pada Baterai
Meski demikian, penggunaan teknologi baterai nuklir dalam kendaraan listrik dan tantangan regulasi yang mungkin muncul masih menjadi pertanyaan. Begitu pula dengan bagaimana keamanan dan penerimaan konsumen akan dipengaruhi oleh penggunaan teknologi nuklir.
Betavolt, sebagai perusahaan yang baru berusia dua tahun, mungkin masih perlu membuktikan klaimnya melalui uji coba lebih lanjut dan penelitian. Namun, inovasi ini menunjukkan keberanian industri dalam mencari solusi untuk bumi yang lebih hijau. (waf)
Baca juga:
Hyundai Mulai Pembangunan Pabrik Sistem Baterai di Indonesia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Era Baru Audio Mobil: Nakamichi Hadirkan Inovasi Lewat Acara ‘All Things New’
 
                      Keseruan City Ride di Semarang, Feders Gathering 2025 Ajak Komunitas Motor Matic Jelajahi Kota Lama
 
                      Bikin Inovasi Baru, Oli Full Synthetic untuk Motor Matic Kini Hadir dengan Standar API SN
 
                      Peredaran Oli Tak Sesuai Spesifikasi Berhasil Diungkap di Jambi, Federal Oil Tekankan Pentingnya Edukasi dan Perlindungan Konsumen
 
                      Konsisten Jaga Kepercayaan Konsumen selama Lebih dari 1 Dekade, Federal Oil Kembali Sabet Superbrands Awards di 2025
 
                      Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa
 
                      Rajin Ganti Oli Mobil, Pengendara Dapat Paket Liburan Rp 70 Juta hingga Logam Mulia
 
                      Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
 
                      Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
 
                      BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!
 
                      




