Berupaya Saingi TikTok, Facebook Diduga Kucurkan Dana Besar untuk Content Creator


Facebook dikabarkan akan menyalip TikTok dengan memberikan tawaran menarik pada sejumlah konten kreator (Foto: nytimes)
BILA kamu meluncurkan platform media sosial baru, tak cukup dengan memiliki fitur untuk yang membuat orang untuk menjadi kreatif. Tapi kamu juga membutuhkan setumpuk uang tunai, bukan hanya untuk beriklan, tapi juga untuk menggaet bintang-bintang terkenal dari platform sainganmu.
The Wall Street Journal melaporkan, bahwa Facebook membuka kabinet kecil di dalam peti perangnya untuk merekrut beberapa bintang TikTok paling terkenal.
Baca Juga:
Dilansir dari laman engadget, menurut laporan itu Tim Zuckerberg telah membuat 'Tawaran yang menguntungkan' untuk TikTok-ers terkemuka bila mereka mau beralih ke platform milik Facebook.
Seperti yang diketahui, Facebook memiliki Reels yang merupakan fitur Instagram baru 'mirip tiktok'. Reels yang telah melakukan soft launching di Brasil, Prancis dan Jerman, diperkirakan akan melakukan debut mewah di Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang.

Bila Facebook bisa meluncurkannya, maka akan menjadi rumah eklusif bagi para bintang, yang akan mendorong para pengguna baru di tahap awal.
Sepertinya hal itulah yang mendorong TikTok untuk mengumumkan bahwa pihaknya akan menyiapkan dana USD 200 juta untuk menarik orang agar tetap menggunakan TikTok.
Namun dana tersebut memiliki persyaratan, seperti usia minimal 18 tahun, dan kamu harus memenuhi serangkaian persyaratan untuk penerimaan, seperti seberapa sering kamu unggah.
Baca Juga:
Aplikasi Tik Tok Dianggap Berbahaya Bagi Militer AS? Ada Apa?
Bila dilihat bagaimana Facebook memiliki banyak uang untuk dibakar dalam melakukan penawaran, untuk penawaran TikTok mungkin tak sebanding dengan Facebook.
Dalam pandangannya pada konten kreator, Facebook kemungkinan akan memanfaatkan fakta bahwa facebook berada dalam posisi yang lebih kuat secara politis dibanding saingannya yang dimiliki orang Tiongkok.

TikTok telah terperangkap dalam gelombang sentimen anti-Asia, yang terlihat dari Amerika Serikat menindak Huawei dan perusahaan Tiongkok Lainnya. Bahkan sejumlah perusahaan AS telah melarang karyawan mereka memiliki aplikasi di ponsel perusahaan, dan larangan mungkin masih terjadi.
Terlebih lagi delapan dari sepuluh konten kreator teratas di TikTok berbasis di AS, dengan pengikut substansial di platform lain. Hal itu tentunya akan menjadi kelebihan bagi Facebook.
Menurut laporan Wall Street Journal, Facebook/Instagram menginginkan eksklusivitas, agar Reels menjadi aplikasi video baru yang paling populer. Selain itu Facebook/Instagram sepertinya juga menawarkan untuk membiayai produksi Reels dalam jumlah besar untuk merekrut banyak konten kreator. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum

TikTok Akuisisi Tokopedia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Marketplace

Lirik Lagu 'Stacks from All Sides' SKAI ISYOURGOD, Jadi Tren Populer Sushi Don't Lie di FYP TikTok

Lirik Lagu Mejikuhibiniu – Tenxi, Naykilla & Jemsii Viral di TikTok: Auto Anti Galau!
