Bertambah 1.031 Pasien, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 41.431

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 17 Juni 2020
Bertambah 1.031 Pasien, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 41.431

Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. ANTARA/Katriana/ac.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah mengumumkan penambahan kasus positif terinfeksi virus corona atau COVID-19, pada Rabu (17/ 6), menjadi 41.431 pasien.

"Penambahan pada pasien positif sebanyak 1.031 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di BNPB, Jakarta, Rabu (17/ 6).

Baca Juga:

New Normal, Ini Yang Bakal Dilakukan Tjahjo Agar Kinerja ASN Efektif

Yuri mengungkapkan, ada penambahan 540 pasien sembuh sehingga total menjadi 16.243.

"COVID-19 bisa sembuh dan ini memotivasi kita untuk hidup sehat. Kondisinya bagus dan tak dikhawatirkan menular. Mereka sembuh dan punya kekebalan imunitas yang baik," jelas Yurianto.

Jumlah meninggal dunia bertambah 45 orang menjadi 2.276 pasien.

"Kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif COVID-19. Optimisme kita perlukan ," ucapnya.

Jumlah orang dalam pemantauan mencapai 42.714 dan pasien dalam pemantauan mencapai 13.279

"Ini bukti masih ada kelompok rentan dan penularan masih terjadi," jelas Yurianto.

 Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama jajaran meninjau kegiatan rapid test pesantren tangguh di Ponpes Darussalam Mekar Agung yang ada di Desa Pucanganom, Keca,atan Kebonsari, Kabupaten Madiun. (ANTARA jatim/ Humas Kab Madiun/Lr)
Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama jajaran meninjau kegiatan rapid test pesantren tangguh di Ponpes Darussalam Mekar Agung yang ada di Desa Pucanganom, Keca,atan Kebonsari, Kabupaten Madiun. (ANTARA jatim/ Humas Kab Madiun/Lr)

Yuri mengingatkan masyarakat untuk menghindari tempat berkumpul karena memiliki risiko penularan COVID-19. Banyak penularan orang tanpa gejala dan menularkan kepada orang lain.

"Tinggal di rumah adalah jawaban satu satunya yang benar. Tak melakukan perjalanan kemana pun, baik itu ke rumah saudara atau ke kampung," jelas Yurianto.

"Kemudian rajin cuci tangan dengan sabun, sudah terbukti ilmiah penggunaan sabun akan hancurkan virus itu," ujarnya.

Masyarakat harus mencegah adanya kerumunan dan penumpukan orang. Selain itu, masyarakat juga diminta tak menyentuh terlalu lama orang yang rentan seperti orang tua dan sakit karena penularan bisa lebih cepat.

"Karena penularan tidak langsung, melalui kontak tangan ini, sangat besar pengaruhnya. Lakukan sering-sering cuci tangan dan hindari terlalu banyak memegang tubuh," jelas Yurianto.

Baca Juga:

Ratusan Pedagang Pasar Baru Jalani Tes Swab COVID-19

Menurut dia, semua orang harus menjaga diri agar jangan sampai tertular. "Karena beban rumah sakit makin berat. Mencegah jangan sampai sakit dan ada orang lain yang sakit," ungkap Yurianto.

Ia juga mengingatkan soal adanya ancaman demam berdarah yang bisa terjadi kapan pun.

"Bersihkan rumah, bersihkan sarang nyamuk. Lindungi yang sakit, sehat dan lindungi masayarakat kita. Kita bisa," jelas Yurianto. (Knu)

Baca Juga:

Pesantren di Jawa Barat Mulai Dibuka, Ridwan Kamil: Hasil Musyawarah dengan Ulama

#Virus Corona #Achmad Yurianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan