Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Warga Tokyo Diminta Kurangi Pemakaian Listrik

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 27 Juni 2022
Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Warga Tokyo Diminta Kurangi Pemakaian Listrik

Menyusul krisis pasokan listrik dan gelombang panas, warga diminta matikan lampu tetapi tetap menggunakan AC. (Foto: freepik/lifeforstock)

Ukuran:
14
Audio:

PEMERINTAH Jepang telah mendesak warga Tokyo dan daerah sekitarnya untuk mengurangi penggunaan listrik pada Senin (27/6), menyusul peringatan bahwa pasokan akan berkurang karena negara itu menghadapi gelombang panas.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang memperkirakan permintaan listrik akan meningkat pada siang hari. Dikatakan, mereka harus mematikan lampu yang tidak perlu tetapi tetap menggunakan AC untuk menghindari sengatan hawa panas.

Baca juga:

Tetap Terhidrasi saat Musim Panas, ini Triknya

Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Warga Tokyo Diminta Kurangi Pemakaian Listrik
Suhu di pusat Tokyo naik di atas 35C, sementara kota Isesaki di barat laut ibu kota, mencapai rekor 40,2C. (Foto: Unsplash/Jezael Melgoza)

Selama berminggu-minggu, para pejabat di negara tersebut telah memperingatkan krisis listrik karena suhu meningkat. Selama akhir pekan kemarin, suhu di pusat Tokyo naik di atas 35 C, sementara kota Isesaki di barat laut ibu kota, mencapai rekor 40,2 C. Itu merupakan suhu tertinggi yang pernah tercatat di bulan Juni untuk Jepang.

Juni menandai awal musim panas di Jepang, dengan suhu biasanya tetap di bawah 30 C selama sebulan.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (26/6), kementerian tersebut mengatakan bahwa kelebihan kapasitas pembangkit listrik diperkirakan turun menjadi 3,7 persen pada Senin (27/6) sore di Tokyo dan delapan prefektur sekitarnya. Kelebihan itu melampaui buffer tiga persen yang diperlukan untuk catu daya yang stabil.

Baca juga:

Cara Bikin Rumah Anjing Tetap Adem Meski Cuaca Panas

Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Warga Tokyo Diminta Kurangi Pemakaian Listrik
Pemerintah Jepang meminta mematikan lampu yang tidak perlu selama tiga jam mulai jam tiga sore. (Foto: Unsplash/Susann Schuster)

Pemerintah Jepang meminta masyarakat untuk mematikan lampu yang tidak perlu selama tiga jam mulai pukul 15:00 waktu Tokyo sambil menggunakan AC dan hidrasi dengan benar selama jam-jam panas.

Meskipun penyedia listrik mengusahakan untuk meningkatkan pasokan, kementerian mengatakan situasinya tidak dapat diprediksi karena suhu naik. "Jika ada peningkatan permintaan dan masalah pasokan tiba-tiba, margin cadangan akan turun di bawah minimum yang dipersyaratkan tiga persen," jelas kementrian tersebut seperti diberitakan BBC (27/6).

Pasokan listrik Jepang telah diperketat sejak gempa bumi di wilayah timur laut pada Maret 2022 yang memaksa beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menangguhkan operasi. Para pejabat setempat juga telah menutup beberapa pabrik bahan bakar fosil yang menua dalam upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

Isu-isu ini, bersama dengan lonjakan permintaan listrik, telah mengakibatkan masalah pasokan listrik. Awal Juni ini, pemerintah Jepang meminta rumah tangga dan perusahaan untuk menghemat listrik sebanyak mungkin selama musim panas.

Sementara itu, penyiaran publik Jepang NHK melaporkan bahwa 46 orang di Tokyo telah dibawa ke rumah sakit karena diduga terkena serangan panas, pada Minggu (26/6) sore. Dikatakan juga seorang pria berusia 94 tahun di kota Kawagoe, dekat Tokyo, diduga meninggal karena kondisi tersebut. (aru)

Baca juga:

Jaga Kesehatan Tubuh di Tengah Cuaca Panas

#Cuaca Panas #Jepang
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari
Dimaksudkan untuk ‘mendorong’ warga agar lebih bijak mengatur waktu layar mereka.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari
Indonesia
Cuaca Panas Makin Ekstrem Sampai 50 Derajat Celsius, Produktivitas Pekerja Turun
Tekanan panas telah membahayakan kesehatan dan mata pencaharian miliaran pekerja, terutama di komunitas yang paling rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
Cuaca Panas Makin Ekstrem Sampai 50 Derajat Celsius, Produktivitas Pekerja Turun
Indonesia
Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka
Melalui lagu ini, penggemar bisa merasakan nuansa dramatis dan puitis yang sejalan dengan tema besar Glass Heart, yakni tentang cinta, luka, dan perjalanan menemukan kembali makna hidup.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka
Kuliner
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Pelanggaran ini dilaporkan terjadi di 23 toko di seluruh negeri, termasuk di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Lifestyle
Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume
Grass Wonder, kuda pacu legendaris asal Jepang sekaligus inspirasi karakter dalam gim dan anime Umamusume: Pretty Derby, dikabarkan telah meninggal
ImanK - Jumat, 08 Agustus 2025
Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume
Dunia
Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam
Di Prancis, 17 dari 18 PLTN mengurangi kapasitas mereka.
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam
Dunia
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagi banyak warga di Prefektur Fukushima, peringatan ini mungkin membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi di dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Indonesia
KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat
KBRI juga mendorong WNI untuk segera menghubungi keluarga guna mengabarkan kondisi terkini, serta saling memberikan informasi kepada sesama WNI di area terdampak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: TKI di Jepang Masuk Daftar Hitam karena Meresahkan
TKI masuk ke daftar hitam pemerintah Jepang karena kerap dianggap sering berkelakuan buruk.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: TKI di Jepang Masuk Daftar Hitam karena Meresahkan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jepang Bentuk Operasi Komando Tertibkan Warga Asing Gara-Gara Ulah WNI
Pemerintah Jepang telah membentuk pusat operasi komando untuk memantau pergerakan warga negara asing khususnya dari Indonesia karena dianggap sering berbuat ulah.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jepang Bentuk Operasi Komando Tertibkan Warga Asing Gara-Gara Ulah WNI
Bagikan