Bernostalgia Sekaligus Bermain di Game Center Museum Jepang
Jepang buka museum game jadul untuk bermain dan bernostalgia. (Foto: Observer)
ANAK jaman now mungkin sudah enggak main di arkade (ding-dong) lagi. Bahkan beberapa sepertinya memang tidak mengetahui eksistensi konsol game model itu. Soalnya kini berkat teknologi yang semakin canggih, game sudah berubah jadi lebih compact dan canggih.
Tapi tetap saja, enggak ada yang bisa mengalahkan sensasi klasik bermain di mesin permainan dengan koin itu. Oleh sebab itu, museum yang baru dibuka di Nagoya ini langsung disambut antusias. Melansir laman FNN, Game Center Museum telah dibuka pada 1 Juni 2021. Mereka berharap bisa membawa pengunjung untuk kembali ke masa lalu.
Bukan hanya dengan melihat mesin-mesin game saja, namun juga merasakan sendiri konsol dan permainan jadul. Kabarnya, museum menyediakan 70 mesin untuk dijadikan ekshibisi.
Baca juga:
Menariknya, semua mesin benar-benar bisa menyala dan dimainkan lho. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk untuk berksempatan memainkan semuanya. Kamu bisa mengharapkan mainan retro, seperti Space Invaders, Pac-man, dan Xevious.
Ada pula game musik populer yakni Beatmania, Pop'n Music. Street Fighter, Afterburner, dan Taiko no Tatsujin. Tak hanya itu, beberapa mainan analog menarik seperti mesin pinball Sega dan kereta-keretaan yang bisa dinaiki dihadirkan pula dalam museum ini.
Menurut rencana, Game Center Museum akan dibuka sampai 29 Agustus sehingga masih ada banyak waktu untuk berkunjung dan bermain di sana. Namun, perlu diperhatikan bahwa waktu mainya terbatas.
Demi menghindari kerumunan di tengah pandemi, pihak museum membaginya jadi tiga sesi dalam sehari. Masing-masing sesi berlangsung selama dua setengah jam. Waktu yang disediakan museum nampaknya cukup untuk bernostalgia sekaligus bermain game.
Bagi para gamers, museum tersebut jelas bagai surga dunia. Apalagi ekshibisi yang ditawarkan tidak hanya bisa dilihat, melainkan bisa dimainkan langsung.
Baca juga:
Hal ini disambut gembira oleh segenap pengunjung. Seorang ibu berusia 40 tahun mengaku senang bisa menghabiskan waktu keluarga yang menyenangkan di tempat ini. Seorang pengunjung berusia 50-an sudah lama tidak merasa sebahagia ini. "Saya pikir ini adalah hal yang menarik tidak peduli berapa kali saya melakukannya," kata pengunjung lain.
Arkade memang jadi salah satu lini usaha yang mengalami kesulitan selama pandemi. Harapannya, setelah mengunjungi museum banyak orang kembali mendukung arkade lokalnya agar game-game kuno sekalipun bisa tetap hidup. (sam)
Baca juga:
Phil Spencer: Tango Gameworks Pilihan Terbaik untuk Pasar Game Jepang
Bagikan
Berita Terkait
Jepang Cabut Imbauan Megaquake, Minta Warga Tetap Waspada Sepekan setelah Gempa Magnitudo 7,5
Trailer Film Live-Action 'Street Fighter' Rilis, Ini Deretan Aktor-Aktris Pemeran Ryu Dkk
Trailer Perdana Film Live-Action 'Street Fighter' Dirilis, Siap Suguhkan Aksi Laga Intens
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ONE OR EIGHT Rilis 'GATHER Limited Edition', Merchandise Spesial Sambut Mini Album Baru
Museum MACAN Gelar 2025 MACAN Gala, Hadirkan Lelang dan Penggalangan Dana Seni
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
14 Gempa Susulan Hantam Prefektur Aomori Jepang, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand