Berburu Hewan Peliharaan dan Tanaman Hias di Pasar Pasty


Pasar Pasty Foto: MerahPutih/Ferdiwansyah)
MerahPutih Wisata - Yogyakarta memang terkenal akan keindahan alam dan eksotismenya budaya. Semua itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Apalagi, beragamannya fasilitas, tempat belanja, hingga dunia kuliner membuat wisatawan semakin dimanjakan.
Di balik itu, wisatawan yang memiliki hobi pelihara hewan maupun tanaman hias, juga semakin dimanjakan dengan adanya Pasar Pasty. Di pasar ini tersaji ratusan varian hewan peliharaan serta tanaman hias. Mulai dari berbagai jenis burung, anjing, kucing, hamster, tikus, landak, ayam, tokek, ular, monyet, kura-kura, hingga ikan hias. Begitu juga dengan varian tanaman hiasnya.
Nama Pasar Pasty merupakan akronim dari Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta. Pasar ini resmi digunakan pada Maret 2010. Pendiriannya untuk mewadahi dan memusatkan perdagangan pasar satwa, sehingga membuat nyaman para wisatawan.
Sebelumnya, pasar satwa yang terkenal di Yogyakarta ialah Pasar Ngasem. Di pasar ini, ratusan pedagang burung dan ikan hias berjajar. Pasar Ngasem merupakan pusat penjualan burung di Yogyakarta, dan telah berdiri sejak 200 silam. Namun, seiring dimulainya pembangunan Pasar Pasty sejak 2009, Pasar Ngasem mulai dialihkan, hingga pada Maret 2010 seluruh pedagang Pasar Ngasem resmi berpindah ke Pasar Pasty dengan ditandainya kirab boyongan atau arak-arakan pedagang membawa barang dagangannya menuju Pasar Pasty.
Pasar Pasty terletak di Jalan Bantul Km 1, Dongkelan, DI Yogyakarta. Letaknya tidak jauh dari Ringroad Selatan, sekira 500 meter. Posisinya yang strategis sangat mudah diakses. Salah satunya dengan menggunakan bus Transjogja.
Terdapat dua posisi pasar bila dilihat dari Jalan Bantul. Sisi barat dan sisi timur, dengan dipisahkan Jalan Bantul. Di sisi barat merupakan pusat tanaman hias. Sementara di sisi timur pusat satwa.
Berbagai fasilitas juga terdapat di pasar ini. Tujuannya tak lain untuk membuat kenyamanan para pengunjung. Di antaranya, musalla, lapak jajanan, taman bermain anak, dan area khusus pengguna kuda. Ya, hampir setiap akhir pekan di Pasar Pasty selalu saja ada pengunjung bersepeda, sekadar joging, hingga berkuda.
Soal harga, Pasar Pasty sudah terkenal akan murahnya. Bagi pedagang, berjualan untung sedikit lebih baik dengan ramainya pengunjung atau pembeli. Mereka tak peduli dengan untung besar bila akhirnya sepi pengunjung.
Harga hamster, misalnya, dijual mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000 per ekor. Landak dijual mulai dari Rp80.000 hingga Rp100.000 per ekor. "Burung hantunya Rp30.000 ada. Yang Rp80.000 juga ada," papar Mbak Ika, salah satu pedagang burung, kepada merahputih.com, Sabtu (15/1).
Salah seorang pengunjung, Fahri, mengaku sering singgah ke Pasar Pasty jika berkunjung ke Yogyakarta. Alasannya, selain harga murah, jenis burung yang tersedia cukup banyak. "Murah'e. Sayang nek nggak mampir. Tahun lalu ke Jogja mampir, ya sekarang mampir lagi," kata pria asal Jawa Timur ini.
Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan asing pun kerap mengunjungi pasar yang terkenal akan keramahan pedagangnya ini. Meski wisatawan asing jarang membeli, mereka kerap menggunakan kamera untuk mengabadikan keindahan warni-warni burung serta bunga tanaman hias. Meski bukan pecinta satwa, bagi fotografer Pasar Pasty juga memiliki daya tarik tersendiri tak ubahnya daya tarik pecinta satwa dan tanaman. (fre)
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
