Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Inflasi
Beras. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - BPS mencatat bahwa inflasi bulanan pada April 2024 mencapai 0,25 persen mtm dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3 persen year-on-year (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19 persen year-to-date (ytd).
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan bahwa komoditas beras mengalami deflasi pada April 2024 sebesar 2,72 persen month-to-month (mtm) setelah mengalami inflasi delapan bulan berturut-turut sejak Agustus 2023.
"Hal ini seiring dengan peningkatan produksi beras sehingga dampaknya tingkat inflasi beras terus menurun hingga mengalami deflasi sebesar 2,72 persen pada bulan April 2024 dan memberikan andil deflasi sebesar 0,12 persen,” ucap Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis (2/5).
Ia menuturkan, deflasi tersebut terjadi di 28 provinsi. Sementara itu, harga beras cenderung stabil di satu provinsi dan mengalami inflasi di sembilan provinsi lainnya.
Baca juga:
Produksi Beras Diprediksi Capai 5,53 Juta Ton Pada April 2024
Kesembilan provinsi itu adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Riau.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pola konsumsi, masa tanam, dan masa panen yang berbeda di satu wilayah dengan wilayah lainnya.
“Hal ini yang menyebabkan struktur permintaan dan suplai beras antarwilayah bervariasi, walaupun secara nasional terjadi panen raya, tetapi tidak semua wilayah mengalami penurunan harga beras,” ujar Amalia.
Preferensi terhadap beras lokal juga mempengaruhi pembentukan harga beras di pasaran. Misalnya, varietas beras Solok yang menjadi konsumsi utama masyarakat Riau atau varietas beras Siam yang dikonsumsi oleh warga Kalimantan cenderung memiliki karakteristik harga yang inelastis.
Baca juga:
Program Makan Siang Gratis Prabowo Harus Perhatikan Kondisi Stok Beras Nasional
"Pasokan beras dari luar wilayah di masa panen seperti sekarang tidak serta merta mampu menekan harga beras lokal tersebut jika produksi beras lokal belum mengalami peningkatan," katanya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan