Berapa Kali Keramas yang Ideal untuk Perempuan Berhijab dalam Sepekan?

KEBUTUHAN keramas setiap orang berbeda-beda. Itu bergantung pada aktivitas dan lingkungannya. Misalnya kebutuhan perempuan berhijab yang rambutnya lebih sering tertutup akan berbeda dengan kebutuhan perempuan yang rambutnya terekspose setiap hari.

Setiap perempuan berhijab memiliki jenis rambut yang berbeda juga. Entah itu lurus, keriting, atau bergelombang. Jenis rambut akan menentukan seberapa sering perlu mencucinya dan produk apa yang tepat untuk digunakan.

"Bagi yang memiliki rambut lurus, kamu mungkin bisa mencuci rambut setiap hari, tetapi pastikan untuk menggunakan kondisioner setiap empat atau lima hari. Perempuan berhijab yang rambutnya keriting atau bergelombang disarankan untuk mencuci rambut tiga kali seminggu dan memberikan kondisioner setiap satu atau dua kali," urai halalzilla.com.

Senada dengan itu, laman bokittalover.com menyarankan perempuan berhijab mencuci rambut setidaknya dua kali seminggu jika berambut panjang. Lebih sering lebih baik.

Baca juga:

Hijabers, Rambutmu Juga Perlu Dirawat

Mencuci rambut membuat kepala segar dan akan menghilangkan semua bau, kotoran, dan membersihkan kulit kepala yang berminyak. "Ada perempuan yang membiarkan rambutnya tidak dicuci selama berminggu-minggu. Jangan pernah lakukan itu!" terang bokittalover.com

Rambut berhijab kadang bisa menjadi sangat gatal terutama ketika kamu tinggal di iklim lembab dan sering berkeringat. Karena itulah, pendapat lain tidak menyarankan untuk mencuci rambut setiap hari. Mencuci rambut terlalu sering akan menghilangkan minyak alaminya. Hal ini akan menyebabkan rambut kering dan rapuh.

Lain orang, lain pendapat. Menurut Dr. Danar W. Msc, SpDV, dermatologis dan kreator konten, untuk wanita berhijab sebaiknya berkeramas setidaknya satu kali sehari karena beberapa alasan.

"Sebenarnya kalau berbicara tentang berapa kali keramas, itu kembali ke personal. Apakah rambutnya berminyak banget, atau keringatnya banyak. Tapi untuk teman-teman yang berhijab itu minimal sehari sekali,” kata Danar seperti dikutip Antara, Sabtu (8/10).

Lebih lanjut Danar menjelaskan, literatur rekomendasi membersihkan diri, umumnya berasal dari negara barat. Sehingga, literatur itu tak bisa digunakan untuk masyarakat Indonesia karena tinggal di negara dengan musim dan iklim yang berbeda.

Oleh sebab itu, Danar merekomendasikan agar perempuan berhijab untuk keramas dan membersihkan diri sekali sehari saat telah selesai beraktivitas.

Baca juga:

Rambut Mudah Diatur Meski Jarang Keramas

“Kalau berbicara tentang rekomendasi membersihkan diri, literatur tuh sebenarnya adanya dari negara barat. Karena negara sana memiliki 4 musim dan cuacanya nggak sepanas di Indonesia," jelas Danar.

"Mungkin studi itu tidak relevan kalau kita terapkan di sini. Jadi memang kalau untuk teman-teman di sini, aku sarankan sehari sekali di saat semua aktivitas telah selesai. Saat mandi sore kali ya atau malam," jelasnya.

Kemudian, jika selesai beraktivitas yang mengeluarkan keringat, Danar menyarankan sebaiknya perempuan berhijab tak menunda untuk mandi dan keramas.

"Banyak yang menilai kalau habis beraktivitas seharian itu nggak boleh langsung keramas. Biasanya kita nunda-nunda dulu. Biar cooling down dulu. Itu ternyata dalam dunia kedokteran itu nggak ada evidence-nya," papar Danar.

"Jadi misalnya habis berkegiatan, panas-panas langsung mandi itu malah direkomendasikan. Karena semakin lama menunda mandi, otomatis bakteri, jamur, dan segala macam memiliki waktu yang lebih banyak untuk berkembang biak di situ. Sehingga bisa jadi muncul ketombe," pungkas Danar. (dru)

Baca juga:

'Dry Shampoo' Tidak Sama dengan Keramas