Bentuk Prajurit Konservasi Energi, Gebrakan Anyar Sudirman Said?


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said lakukan gebrakan baru di kementeriannya (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
MerahPutih Nasional - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berencana mendidik 1500 Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru untuk dijadikan prajurit konservasi energi.
"Saya memiliki rencana 1500 PNS baru bertahap akan dimasukan proses camp untuk mendidik mereka sebagai prajurit konservasi energi, auditor dan ahli kampanye" tuturnya dikutip dari situs resmi EBTKE.go.id, Jakarta, Kamis, (4/6).
Sudirman mengakui untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar itu tentu akan ada ongkos yang mesti dikeluarkan. Namun menurutnya, jika dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bagus itu bukan menjadi suatu masalah besar
"Patut diingat mereka akan menjadi pasukan kita, kemaren kita sudah menyelenggarakan untuk para pejabat (leader camp), sekarang yang level staf," sambungnya.
Sudirman mengatakan, konservasi energi ini merupakan tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Karena menurutnya, penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien. Dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.
Dengan demikian sambungnya, penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.
"Organisasi-organisasi serta perseorangan itu dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi. Sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi," jelasnya.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan, penghematan energi merupakan unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Karena penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi.
Selain itu, hal ini juga mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Menurut Sudirman dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Bahkan, penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui.
"Penghematan energi merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi," tutupnya.(Rfd)
Bagikan
Berita Terkait
ESDM Minta Shell Dkk Kasih Kajian Impor BBM 2026, Cegah Kelangkaan BBM SPBU Swasta Terulang

Pemerintah Bulan Ini Berencana Lelang 7 Blok Migas Baru

ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong

SPBU Shell dan BP Kehabisan Stok BBM, Menteri Bahlil Sarankan Bisa Beli ke Pertamina

SPBU Shell dan BP Kehabisan Stok BBM, ESDM Bantah Batasi Izin Impor

Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Gas Elpiji 3 Kilogram Bakal Dipatok Satu Harga di Seluruh Indonesia, Mulai Berlaku 2026

Bekas Tambang Bakal Dijadikan Tempat Budidaya Perikanan, Dimulai di Maluku Utara

Baru Dilantik Bahli, Dirjen Gakkum ESDM Klaim Tahu Semua Lubang Tikus Tambang Ilegal

Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Kembali Naik Pertengahan Juni 2025
