Bentrokan Antar Petani di Lahan HGU PT RNI, Legislator Demokrat: Nasi Sudah jadi Bubur

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 06 Oktober 2021
Bentrokan Antar Petani di Lahan HGU PT RNI, Legislator Demokrat: Nasi Sudah jadi Bubur

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron. (MP/Mauritz)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron menyampaikan rasa keprihatinannya atas sengketa lahan tebu di kawasan HGU PT RNI di Jatitujuh Kabupaten Majalengka pada Senin (4/10) yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan konflik di lahan HGU PT RNI (persero) telah lama berlangsung dan pihaknya sudah beberapa kali memfasilitasi pertemuan dengan Kementrian Kehutanan sebagai pemilik lahan dan PT RNI (Persero) sebagai pemilik HGU kebun tebu ini. Namun sayangnya, persoalan tidak pernah selesai.

"Saya turut prihatin dengan terjadinya bentrok antar petani di wilayah HGU PT. RNI (persero). Saya juga turut berbela sungkawa atas korban jiwa petani meninggal dua orang, seraya mengajak mari kita dudukan sengketa lahan ini dengan musyawarah dan mengedepankan kebersamaan," ujar Herman, Rabu (6/10).

Baca Juga:

Genjot Program Petani Milenial, RK Ingin Warga Raih Rezeki Kota dan Bisnis Mendunia

Pria yang akrab disapa Hero ini menambahkan Direksi PT RNI tidak pernah mendudukkan persoalan ini dengan baik, bahkan selalu dengan cara-cara pendekatan aparat. Ia meyakini, jika PT RNI serius menangani konflik pertanahan ini, dapat selesai secara baik dan dibangun sinergi saling menguntungkan antara BUMN dan warga sekitar.

"Nasi sudah jadi bubur, bentrok yang terjadi beberapa hari lalu ini telah menelan korban jiwa, dan jika tidak diselesaikan secara komprehensif akan terus terjadi konflik yang berkepanjangan, dan merugikan harmonisasi antar warga," ujar dia.

Panen padi. (Foto: Antara)
Ilustrasi (Foto: Antara)

Ia berharap polisi dapat menegakan hukum seadil-adilnya, memproses yang menyebabkan terjadinya dua warga meninggal, dan membebaskan warga yang tidak bersalah. "Aparat kepolisian tidak perlu represif, tegakan saja hukum seadil-adilnya," tambahnya.

Sementara itu terkait dengan salah seorang anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Demokrat berinisial T, Hero yakin T tidak terlibat dalam bentrokan tersebut. "Saya kenal T sejak menjabat kepala desa dulu, aktif membela warga," jelas Hero.

Baca Juga:

Sempat Terhambat Pandemi, Petani Sleman Kembali Ekspor Salak

Menurut Hero, ia sudah beberapa kali memfasilitasi pertemuan dengan para pejabat negara terkait dengan kawasan hutan di selatan Indramayu, T selalu menyampaikan bahwa sejarahnya bahwa kawasan itu adalah kawasan hutan, dan warga berkeinginan mengembalikannya menjadi kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan masyarakat.

"Karena kehadiran RNI di kawasan itu tidak kunjung memberi kesejahteraan bagi warga sekitar HGU," pungkas Hero. (Mauritz/Jawa Barat)

#Petani #Petani Tebu #Petani Sukses
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani
Tidak ada kompromi terhadap praktik curang yang merugikan petani, karena pemerintah berkomitmen penuh melindungi kepentingan petani
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani
Indonesia
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman dan efisien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Indonesia
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Hasil panen tebu yang sudah digiling belum dibayar, sementara beban biaya produksi gula terus menghimpit
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Indonesia
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Pengaturan teknis impor tapioka akan segera dilakukan karena sudah menjadi perhatian penting bagi pemerintah, terutama untuk menjaga keberlanjutan kesejahteraan petani lokal.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal
Indonesia
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Prabowo tegaskan pemerintah tak segan-segan untuk melindungi para petani dari permainan harga hasil produksi yang dilakukan pengusaha.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat
Indonesia
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, petani harus memiliki rumah dan mobil bagus.
Soffi Amira - Rabu, 23 April 2025
Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus
Indonesia
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Data bulan Januari-April ini, sudah mampu mengelola penanaman padi di wilayah Jawa Tengah seluas 716 ribu hektare, dengan hasil panen 4,09 juta ton.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
Indonesia
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Presiden Prabowo akan segera menerbitkan peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur HPP gabah kering panen (GKP) Rp 6.500 per kilogram
Wisnu Cipto - Senin, 03 Februari 2025
Rapat Dadakan di Kementan, Prabowo Ancam Tutup Penggilingan Padi Tolak HPP Gabah Rp 6.500/Kg
Bagikan