Bendera Diizinkan Berkibar di PBB, Harapan Baru untuk Palestina
Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Peduli Palestina demo memperingati kebebasan Palestina (Al Quds) di bawah Jembatan Layang Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/7). ANTARA FOTO/Yusran Uccang
MerahPutih Internasional - Majelis Umum PBB menyatakan dukungan untuk mengibarkan bendera Palestina di markasnya.
Gerakan ini disahkan oleh 119 anggota. Namun Amerika Serikat dan Israel menyatakan bahwa pihaknya menentang ide tersebut bersama delapan negara lainnya.
"Langkah ini merupakan awal kekuatan negara Palestina," ujar Perwakilan Palestina untuk PBB Riyad Mansour.
Mansour juga mengatakan bahwa diizinkannya pengibaran bendera Palestina ini memberi harapan baru bagi negaranya terkait dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina.
"Hal-hal yang suram, proses politik sudah mati, Gaza tercekik. Resolusi ini seperti cahaya kecil bagi rakyat Palestina," tuturnya.
Azzam Tamimi, seorang penulis dari Inggris dan Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa resolusi ini sangat berarti.
"Apa yang Palestina butuhkan dari PBB adalah pengakuan," ujar Tamimi.
BACA JUGA:
PBB Izinkan Bendera Palestina Berkibar di Markasnya
AS Sebut ISIS Kembangkan Senjata Kimia
Badai Pasir, Puluhan Warga Timur Tengah Dilarikan ke Rumah Sakit
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Aceh Minta Bantuan UNDP & UNICEF, Begini Respons Perwakilan PBB di RI
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemda Aceh Minta Bantuan ke PBB, Pemerintah Diminta Buka Komunikasi agar tak Salah Persepsi
Aceh tak Punya Kewenangan untuk Minta Bantuan ke PBB, Mesti Izin ke Pemerintah Pusat
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek