Bencana Pangandaran akibat Perusakan Hutan
Lokasi longsor dan pergerakan tanah di Desa Kalijati, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (8/10). (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
MerahPutih.com - Saat ini belum memasuki musim penghujan. Namun, beberapa daerah di Jawa Barat sudah terkena bencana seperti banjir dan longsor, contohnya di Kabupaten Pangandaran.
Bencana tersebut tak lain lantaran manusia yang tak lagi menghargai alam dan cenderung merusak demi kepentingan ekonomi semata. Hal itu yang diungkapkan Ketua Umum Gerakan Hejo Eka Santosa saat berbincang-bincang dengan merahputih.com.
Dikatakan Eka, terjadinya kerusakan hutan di daerah-daerah menjadi suatu bukti kecerobohan intansi terkait dalam memperlakukan alam. Belum lagi kerap terjadi penebangan secara sporadis, baik yang dilakukan oleh kelompok tertentu maupun oknum pihak Perum Perhutani.
Bahkan, menurut Eka saat ini sedang terjadi bentrokan antara pihak Perum Perhutani yang didukung oleh oknum dengan masyarakat daerah Kecamatan Langkaplancar, Pangandaran, yang mempertahankan hutan lindung untuk tidak ditebang.
“Perkiraan saya akan terjadi bencana yang lebih hebat di daerah bawah sekitar Pangandaran, Parigi, dan Cijulang, jika di daerah hulu yang terletak di daerah Kecamatan Cigugur dan Kecamatan Langkaplancar ditebang dan dihancurkan secara sporadis terus menerus dan tidak dihentikan,” ungkap Eka yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Jawa Barat.
Dirinya pun mengingatkan kepada pihak terkait untuk peka sebelum bencana lebih besar datang.
“Saya mengingatkan kembali kepada institusi yang dianggap paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di daerah hulu sungai. Juga saya mengingatkan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas kepada pihak yang secara nyata bahkan aktraktif dengan berlindung atas nama rakyat, yang terus menerus melakukan perusakan hutan di sekitar daerah Cigugur dan Langkaplancar atau Pangandaran bagian atas termasuk daerah Kecamatan Sidamulih yang saat ini terkena bencana,” papar Eka. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Yugi Prasetyo, kontributor merahputih.com untuk wilayah Bandung dan sektiarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Bencana Pangandaran, Pemkab Belum Tetapkan Tanggap Darurat
Bagikan
Berita Terkait
Minta Aparat Gerak Cepat Tangani Bencana Sumatra, Prabowo: Jangan Tunggu Petunjuk Dulu
Guru dan Santri Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatra, Sumbang Rp 60 Juta
Daya Beli Warga Korban Banjir Sumatera Bakal Turun di 2026, Butuh Rp 70 Triliun Buat Rekonstruksi
Korban Meninggal Dunia Banjir Sumatra Tembus 1.016 Orang, 158 Ribu Rumah Rusak Parah
Kembali Erupsi, Gunung Marapi Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter
Jamin Pasokan Daerah Terisolir Bencana Sumatera, Prabowo: Saya Cek Terus di sana-sini
Presiden Prabowo Ultimatum Dalam 1 Minggu Listrik Daerah Terdampak Bencana Menyala
Tinjau Aceh dan Sumatra, Prabowo Tegaskan Negara Hadir untuk Korban Bencana
112 Pasar Rakyat Terdampak Bencana Banjir di Sumatra
Presiden Prabowo Tinjau Pengungsi Aceh Tamiang, Ingatkan Pentingnya Jaga Lingkungan