BEM Se-Banten Deklarasikan Jaga NKRI dan Pancasila

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 15 Juni 2017
BEM Se-Banten Deklarasikan Jaga NKRI dan Pancasila
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Puluhan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah universitas dan sekolah tinggi di Banten melakukan deklarasi menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila di Auditorium Untirta Serang, Rabu (14/6).

Deklarasi tersebut dilakukan usai silaturahmi dan Dialog Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi se-Provinsi Banten dengan tema "Ideologi Pergerakan Mahasiswa Kontemporer" di Auditorium Untirta Serang.

Hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut Akademisi Untirta Suwaib Amirudin, perwakilan ulama Matin Syarkowi dan perwakilan aktivis Mahasiswa Adam Makrifat (Sekjen Gema Saba).

Dalam deklarasi yang dibacakan perwakilan Ketua BEM Untirta menyatakan, para Ketua BEM siap mengawal dan menjaga Pancasila serta NKRI serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Sementara dalam paparannya KH Matin Syarkowi mengatakan, Pancasila dan NKRI adalah final dan tidak ada pihak mana pun yang bisa menganggu gugat, mengingat dua hal itu yakni NKRI dan Pancasila diperoleh melalui perjalanan panjang, bukan hadiah dari negara lain.

"Sebagai fakta dari memperjuangkan Pancasila dan NKRI banyak taman makam pahlawan," kata Matin.

Ia mengatakan, sejak lama banyak pihak yang merongrong terhadap ideologi Pancasila dan itu bukan bukan hal yang baru.

"PKI dan NII juga sejak dulu merongrong Pancasila. Namun, itu semua secara de facto dan yuridis sudah selesai. Kalau sekarang ada gerakan anti Pancasila kita mau tahu mana. Kalau faktanya memang ada harus diselesaikan, siapa pun yang mengotak atik ideologi bangsa, itu pemikiran primitif," kata Matin Syarkowi.

Sementara Suwaib Amirudin mengatakan, munculnya gerakan-gerakan radikal di masyarakat adalah karena ada aliran pemikiran yang mengklaim dirinya atau kelompoknya paling benar.

"Empat penyebab munculnya radikalisme di kalangan mahasiswa, pertama karena ada faham keagamaan yang disakralkan, organisasi ekstra kampus, kebijakan publik yang tidak berpihak kepada masyarakat serta kesenjangan ekonomi," katanya.

Narasumber lainnya Adam Makrifat mengkritisi idelogi gerakan mahasiswa kontemporer saat ini yang lebih mementingkan kesenangan pribadi, bukan berjuang untuk membela kepentingan-kepentingan masyarakat dengan cara turun ke jalan.

"Kalau saya menyebut ideologi gerakan mahasiswa sekarang adalah ideologi selfie-selfie saja. Berbicara ideologi tapi hanya sebatas pembahasan dalam diskusi, habis itu selfie-selfie di kampus. Setelah itu pulang dan tidak ada tindak lanjutnya," kata Adam.

Sumber: ANTARA

#Mahasiswa #NKRI #Pancasila
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan