Belum Putuskan Masuk TPN-GP, Gibran: Kalau Saya Iyakan Harus Cuti Lama
                Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku belum memutuskan ajakan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN-GP) Arsjad Rasjid untuk masuk TPN-GP Pilpres 2024.
Gibran mengatakan belum memutuskan masuk TPN-GP karena ada pertimbangan soal cuti panjang sebagai Wali Kota Solo selama kampanye.
Baca Juga:
Sekjen PAN Buka Suara soal Gibran Diusulkan Jadi Cawapres Prabowo
"Nanti saya menghadap beliau dulu Pak Arsjad Rasjid sendiri untuk urusan itu (masuk TPN-GP). Belum ada keputusan soal itu sampai sekarang," ujar Gibran di Balai Kota, Senin (9/10).
Disinggung kapan agenda bertemu Arsjad, Gibran tidak menjelaskan jadwal pertemuan. Namun demikian, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Arsjad pada Minggu kemarin.
"Saya nanti menghadap beliau (Arsjad) dulu lagi ya. Itu kalau diiyakan. saya harus cuti (sebagai wali Kota Solo) lama. Alasan saya itu, ya nanti-nanti (ada keputusan)," ucap dia.
Dia memastikan akan ada keputusan soal itu. Dia pun meminta awak media untuk bersabar.
"Saya sudah komunikasi sama beliau kemarin (Minggu), nanti kami pertegas lagi," tandasnya.
Baca Juga:
Diusulkan Relawan Samawi jadi Bacawapres Prabowo, Gibran: Saya di Solo Saja
Diberitakan sebelumnya, Putra sulung Presiden Jokowi yang juga menjabat WaliKota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku mendapatkan tawaran dari Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN-GP) Arsjad Rasjid untuk masuk tim TPN-GP.
Gibran mengatakan tawaran itu masuk saat Rakernas PDIP IV di Jakarta 29 September sampai 1 Oktober. Ia pun belum memutuskan tawaran tersebut.
"Waktu Rakernas PDIP Pak Ketua TPN-GP (Arsjad Rasjid) panggil saya, minta saya untuk ikut gabung dalam TPN-GP," kata Gibran di Balai Kota, Senin (2/10).
Dikatakannya, sejauh ini pihaknya belum menerima tawaran tersebut karena harus konsultasi dulu dengan senior PDIP seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sangat penting untuk menentukan arah politik kedepan.
"Saya ikut keputusan Ibu Ketum. Tugas saya apa nanti saya ikut. Ya intinya tugas kami menjalankan hasil Rakernas PDIP," kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gibran Dukung Jokowi Pensiun Mudik ke Solo Dibandingkan jadi Ketum PDIP
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
                      Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
                      Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
                      Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
                      Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
                      PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
                      PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
                      Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
                      Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
                      Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad