Belanja Semakin Efisien dengan Teknologi Artificial Intelligence

Dav 2.0 memudahkan konsumen belanja produk (Foto: Istimewa)
DAV meluncurkan DAV 2.0. Ini merupakan inovasi terbaru yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dan AR (Augmented Reality) berbasis IoT (Internet of Things). Tujuannya untuk mendukung perkembangan sektor ritel di Indonesia.
Perangkat terbaru ini diproyeksi mampu untuk membuat brand berinteraksi. Serta memberikan pengalaman, mengedukasi konsumen dan mengukur performa brand secara lebih efektif dan efisien.
Baca juga:
DAV 2.0 memberikan peluang bagi konsumen untuk menelusuri informasi produk lebih dalam yang dibutuhkan. Sehingga konsumen bisa membuat keputusan sebelum melakukan pembelian. Selain itu, konsumen dapat berinteraksi dan mendapat pengalaman baru dengan brand berkaitan dengan produk yang ditawarkan.
Dengan jumlah populasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi pasar yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun 2020.
GM DAV, Hertha Joyce Agustine menjelaskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital berbasis industri, harus diimbangi dengan perkembangan inovasi teknologi. "Untuk itu kami menghadirkan perangkat teknologi terbaru dalam rangka mendukung transformasi digital pada sektor ritel Indonesia," ujarnya di Jakarta dalam keterangan tertulis.
Baca juga:
Teknologi Blockchain Bisa Cegah Surat Palsu, Hingga Membantu Pemilu
International Data Corporation (IDC) memperkirakan anggaran teknologi informasi ritel akan tumbuh 17% per tahun hingga 2021. Ini menjadikan sektor ritel merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat untuk belanja teknologi di Indonesia.
IDC memperkirakan sektor ritel akan memprioritaskan transformasi digital untuk meningkatkan business operations, customer engagement dan pemahaman yang lebih baik tentang referensi berbelanja konsumen.
Pada perangkat DAV 2.0 ini dilengkapi dengan fitur Augmented Reality yang dapat mendeteksi objek yang ada di depan layar. Fitur ini bekerja dengan mendeteksi wajah dengan estimasi gender, ekspresi dan umur yang nantinya dapat digunakan sebagai intelligent reporting. Hal ini dapat membantu para pemilik merek untuk mengenali konsumennya secara lebih detil.
Untuk penyebaran inovasi ini, DAV mengandeng Alfamart dan Alfamidi sebagai ritel terbesar di Indonesia yang memiliki ribuan toko. Hingga saat ini DAV 2.0 sudah tersebar di wilayah Jakarta serta Tangerang, dan pada tahun 2020, DAV 2.0 direncanakan akan disebar di 500 titik. (ikh)
Baca juga:
Bisnis Semakin Praktis dan Aman dengan Inovasi Tanda Tangan Digital
Bagikan
Berita Terkait
Potret Galian Pipa Limbah di Jalan TB Sumatupang Jaksel Ditargetkan Rampung Desember 2025

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Gulkarmat: 65% Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Masalah Kabel Listrik

Potret Kondisi Jakarta Pasca Demo, Warga Sudah Kembali Beraktivitas Normal

Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Hari Ini Transjakarta Kerahkan 4.907 unit Angkut Penumpang, Tarif Masih Rp 1 Sampai 7 September 2025

Kerugian Demo di Jakarta Capai Rp 55 M, Ini Rinciannya Versi Pemprov

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Jam Operasional MRT Jakarta Kembali Normal Pasca-Demo, Stasiun Istora Mandiri Sisi GBK Masih Ditutup

Pasca-Demo, TransJakarta Berlakukan Tarif Rp 1 Hingga 7 September
