Belajar Huruf Hijaiyah Berbasis Artificial Intelligence


Didukung metode pembelajaran sederhana dan mudah dipahami. (Unsplash/Ashkan Forouzani)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Program Studi (Prodi) Rekayasa Kecerdasan Artifisial (RKA) kembangkan aplikasi Belajar Huruf Hijaiyah bersistem artificial intelligence (AI) melalui gawai.
Dosen Departemen Teknik Informatika ITS Dr Eng Nanik Suciati SKom MKom mengatakan, pengembangan aplikasi ini berawal dari hasil Tugas Akhir (TA) salah satu mahasiswa bimbingannya, Irman Kurniawan.
Baca Juga:
Akademisi Ingatkan Pentingnya Regulasi Artificial Intelligence

Hasil TA yang mengambil judul Aplikasi Belajar Huruf Hijaiyah menggunakan Pengenalan Tulisan Tangan Berbasis Convolutional Neural Network (CNN) pun menjadi penelitian dan pengembangan lebih lanjut di Prodi RKA ini.
"Hasil TA ini dipilih karena sangat cocok menggambarkan karya Prodi RKA,” tutur Nanik saat dikonfirmasi, Jumat (14/07).
Ia menambahkan, aplikasi ini dapat digunakan semua umur. Sebab didukung metode pembelajaran sederhana dan mudah dipahami. Ini membuat anak dengan mudah mengenali huruf Arab sebelum mengaji.
“Di dalam aplikasinya pun cukup lengkap dengan 30 huruf hijaiyah yang bisa dipelajari pengguna,” terang Nanik.
Selain itu, di aplikasi ini pengguna bisa memainkan dua modul pembelajaran. Modul pertama yakni latihan untuk para pengguna yang diajarkan cara menuliskannya sesuai urutan goresan dalam menulis masing-masing huruf hijaiyah.
Yang kedua yakni modul evaluasi yang akan menyuguhkan para pengguna waktu dua menit untuk menyelesaikan soal menulis sebanyak-banyaknya.
Baca Juga:
Pentingnya Penyesuaian terhadap Inovasi Artificial Intelligence

"Pada modul evaluasi, sistem AI digunakan pada sistemnya yang akan menentukan apakah hasil goresan tangan pengguna benar atau tidak,” tegas Nanik.
Sistem yang digunakan aplikasi ini game engine unity untuk pengembangannya. Game engine itu membantu tim pengembang guna mengatur user interface (UI) yang ramah pengguna.
Adapun penggunaan Library TensorFlow untuk pembangunan CNN dalam sistem AI aplikasi tersebut.
Aplikasi hasil TA wisudawan ITS tahun 2022 ini, lanjutnya, belum bisa diakses di Playstore. Namun, ia berencana mengunggah aplikasi ini di repository ITS, sehingga bisa dengan mudah digunakan dan dipelajari.
Menurut Nanik, AI bukanlah hal negatif, AI bertujuan memudahkan pekerjaan sehari-hari manusia.
“Aplikasi ini akan sangat membantu orang awam terutama bagi yang mengawali belajar mengaji,” pungkas Nanik. (Andika Eldon/Surbaya)
Baca Juga:
Tingkat Daya Saing, Anak Muda Diharapkan Kuasai Artificial Intelligence
Bagikan
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
