Belajar dari Aceh 20 Tahun Silam, Ini Persiapan Siaga Ketika Terjadi Tsunami


Ilustrasi gelombang laut tinggi. (foto: Pexel/GEORGE DESIPRIS)
Merahputih.com - Tsunami merupakan bencana yang sangat mungkin terjadi di Indonesia. Seperti tsunami paling dahsyat yang pernah terjadi di Aceh 20 tahun silam.
Indonesia berisiko mengalami tsunami alasannya karena negara ini berada di kawasan Cincin Api Pasifik dan persilangan lempeng bawah laut. Lantas bagaimana menghadapi risiko ini?
Tsunami alias semong adalah gelombang air besar diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, mulai dari aktivitas gempa bumi, longsor bawah laut, dan letusan gunung berapi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 kilometer /jam.
Baca juga:
Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh, Mengenal Early Warning System Indonesia (Ina-TEWS)
Menghadapi risiko hingga mitigasi tsunami ini mesti memahami banyak tanda-tanda tsunami:
1. Di awali dengan adanya gempa bumi
Waspada jika kamu tinggal dekat dengan pantai, sebab gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut picu terjadinya tsunami. Bukan hanya kawasan pesisir, gempa yang berada ribuan kilometer jauhnya pun berpotensi picu tsunami.
2. Suara-suara gemuruh
Biasanya datangnya gelombang tsunami diawali dengan suara gemuruh yang keras, mirip dengan suara kereta barang.
3. Perhatikan penurunan air laut
Penurunan air laut dengan cepat yang bukan merupakan waktu air laut surut, bukan hal wajar. Menjauhlah dari bibir pantai segera mencari tempat perlindungan atau dataran tinggi.
4. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, namun keberapa pun gelombang itu datang pasti teyap berbahaya. Gelombang tsunami juga bisa menerjang melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.
Baca juga:
Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh, Tantangan Deteksi Gempa di Indonesia dengan Ina-TEWS
5 hal yang harus dipersiapkan jika terjadi darurat tsunami
Persiapan Sebelum Tsunami
1. Rencana Evakuasi Tentukan rute evakuasi terdekat dan titik kumpul keluarga.
2. Selalu siapkan kits darurat. Kits darurat ini berisikan air minum dan makanan ringan. Ada obat-obatan dasar, Senter atau lampu darurat, berisikan radio atau alat komunikasi, Uang tunai, serta Dokumen penting (KTP, SIM, paspor).
3. Pemahaman tanda-tanda tsunami seperti yang sudah dijelaskan di atas.
4. Memantau koneksi dan informasi, pastikan mengetahui Nomor darurat (112 atau 119), memantau aplikasi peringatan dini tsunami (misalnya, InaTEWS), Radio atau TV untuk mendapatkan informasi terkini.
5. Latihan dan pendidikan Lakukan latihan evakuasi secara berkala dan ikuti pelatihan kesadaran tsunami.
Baca juga:
Smong, Kearifan Lokal yang Selamatkan Banyak Nyawa saat Tsunami 2004
5 hal yang mesti dilakukan ketika terjadi Tsunami
1. Jangan panik, tetap tenang
2. Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi atau bangunan tahan tsunami.
3. Jangan mencoba melihat tsunami dari dekat.
4. Jangan menggunakan kendaraan bermotor.
5. Patuhi instruksi dari pihak berwenang.
(Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat

Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal
