Beda Parsel dan Hampers, Bukannya Sama Saja?


Ada perbendaan mendasar dari parsel dan hampers meskipun memiliki tujuan yang sama. (Foto: Pexels/Akylar Kang)
JELANG lebaran, parsel dan hampers jadi perbincangan dimana-mana. Para penjualnya pun diburu apalagi harga yang ditawarkan cukup 'miring'. Pemberian ini lazim diberikan pada momen-momen spesial seperti hari raya Idul Fitri atau perayaan lain. Biasanya diberikan untuk ke kolega, orang terdekat atau, anggota keluarga.
Tapi ternyata, hampers dan parsel bukanlah istilah yang sama. Lalu, apa beda parsel dan hampers?
Baca Juga:

Secara harfiah, parsel dan hampers memiliki pengertian yang hampir serupa. Dalam KBBI, parsel berarti bingkisan yang berisi berbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya. Sedangkan hampers, belum masuk dalam kata serapan di KBBI.
Sementara jika merujuk Cambridge Dictionary, parsel berarti suatu benda atau kumpulan benda yang dibungkus kertas, sehingga dapat dikirim melalui pos. Sedangkan hamper berarti sebuah kotak berisi makanan dan minuman, biasanya diberikan sebagai hadiah, misalnya saat perayaan hari besar.
Di Indonesia, masyarakat lebih dulu akrab dengan kata parsel. Baru beberapa waktu terakhir kata hampers lebih populer. Hamper kini jadi pilihan kata yang diucapkan dalam unggahan media sosial mendeskripsikan bingkisan yang diberikan seseorang terutama menjelang hari raya.
Menurut pemilik usaha Biicookies, Riezka Rahmatiana, parcel biasanya benda yang telah dibungkus dengan rapi dan baik menggunakan kertas, plastik atau bahan lainnya. Sedangkan hampers, lebih merujuk pada kata keranjang atau boks.
Baca Juga:

"Hampers cenderung lebih mahal karena bahan pembungkus yang digunakan harganya cukup eksklusif. Apalagi jika menggunakan box bahan kulit maupun rotan yang dianyam dan handmade," jelas Riezka kepada Merahputih, Selasa(26/4).
Menurut Riezka, secara fungsinya parcel bahannya sekali pakai dan akan jarang digunakan lagi. Berbeda dengan hampers, biasanya bahan dasar boksnya bisa dipakai ulang, misalnya digunakan sebagai storage peralatan rumah tangga. Karena alih fungsi itu juga maka ia membuat usaha hampers unik dan kekinian yang dikemas secara eksklusif dari bahan kayu dan kulit yang dapat bertuliskan nama si penerima hampers.
Para pelaku UMKM kini sedang mulai menanjak kembali. Banyak yang mengalami peningkatan pada usahanya dimasa transisi endemik kini jika dibandingkan pada masa pandemi dua tahun kemarin.
Walaupun berbeda-beda dalam mengartikan dan penyebutannya, baik parcel atau hampers tujuannya tetap sama yakni untuk berbagi di hari yang suci. Indahnya berbagi. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025

Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui

H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal

Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta

PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta

Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran

Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik

Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
