Batasi Konsumsi Gula jika Ingin Kulit Tetap Sehat dan Mencegah Penuaan


Ilustrasi kulit wajah. (Dok. istockphoto)
MerahPutih.com - Seseorang bisa mengkonsumsi gula dari banyak sumber makanan dan minuman dalam sehari. Padahal konsumsi gula harus dipantau karena dampaknya yang tidak baik jika masuk berlebihan.
Konsumsi gula berlebih diketahui dapat memperburuk kondisi kulit misalnya jadi lebih cepat menua.
Hal tersebut tidak lepas dari proses yang terjadi, seperti dijelaskan sebagai berikut:
1. Glikasi
Dilansir dari Healthline, disebutkan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan dan gula menyebabkan produksi AGEs, di mana memicu kulit menua sebelum waktunya . Glikasi sendiri merupakan gula dalam darah dapat bereaksi dengan protein dan membentuk senyawa yang disebut AGEs (Advanced Glycation End-products).
AGEs ini dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, yang penting untuk menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Kerja dari AGEs dapat menyebabkan kulit menjadi kusam, kering, dan kusut, kendur sehingga sangat mengganggu penampilan kulit anda.
Baca juga:
2. Proses inflamasi
Mengonsumsi gula berlebih dapat mendorong terjadinya inflamasi yang ujungnya membuat efek tidak bagus pada kulit. Dalam kondisi lanjut, Inflamasi bisa menjadi kronis lalu mempercepat penuaan dengan merusak sel-sel dan jaringan, termasuk kulit.
3. Stres oksidatif
Gula dapat memicu stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif adalah kondisi di mana radikal bebas atau molekul reaktif lainnya merusak sel-sel tubuh, termasuk kulit. Ini dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan memperbarui jaringan kulit.
4. Efek pada hormon
Konsumsi gula yang tinggi dapat mempengaruhi produksi hormon insulin dan insulin-like growth factor (IGF), yang telah dikaitkan dengan proses penuaan.
Konsumsi gula berlebih bukan hanya tidak baik bagi kesehatan kulit, namun juga kondisi penyakit kronis lainnya bagi tubuh. Konsumsi gula yang berlebihan secara historis dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
Mulanya berkorelasi terhadap kenaikan berat badan dan peningkatan lemak tubuh. Kedua hal tersebut menjadi pemicu risiko diabetes.
Baca juga:
Obesitas yang sering disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan dianggap sebagai faktor risiko diabetes yang paling kuat.
Oleh karena itu, untuk menjaga kulit tetap sehat dan mencegah percepatan proses penuaan, penting untuk mengontrol konsumsi gula dan memilih pola makan yang seimbang serta kaya akan antioksidan.
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Stok Gula Nasional Menumpuk dan Mafia Pangan Bergentayangan, Pemerintah Didesak Setop Impor Rafinasi Hingga Prioritaskan Petani Tebu Lokal

Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah

Impor Gula Rafinasi Dikuasai 11 Perusahaan, Komisi VI DPR: Rugikan Petani Tebu

DPR Setujui Abolisi untuk Tom Lembong atas Permintaan Presiden Prabowo

200 Ribu Ton Gula Impor Segera Masuk Indonesia Diklaim Buat Stabilisasi Harga

Kejagung Periksa Anak Buah Airlangga Hartarto Terkait Kasus Gula Tom Lembong

Pastikan Hidrasi Kulit Wajah Tetap Terjaga

IDAI Ajak Orang Tua Jadi Role Model dalam Konsumsi Gula hingga Aktivitas Fisik

IDAI Minta Pemerintah Beri Perhatian Bahaya Gula, seperti pada Rokok

Kasus Dugaan Impor Gula Tom Lembong, Lebih dari 3 Alat Bukti Sudah Dikantongi Kejagung
