Basarnas: Korban Meninggal Akibat Tsunami Capai 397 Orang

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 25 Desember 2018
Basarnas: Korban Meninggal Akibat Tsunami Capai 397 Orang

Sejumlah Desa mengalami kerusakan parah akibat diterjang tsunami vulkanogenik dari erupsi anak Krakatau yang berlokasi di Selat Sunda. Foto: MP/Rizki Fitrianto

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang melanda Perairan Selat Sunda, Banten dan Lampung Selatan mencapai 397 orang.

"Saya kira korban meninggal dunia terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 356 orang menjadi 397 orang," kata Fahrizal, seorang petugas data Badan SAR Nasional (Basarnas) di Posko Utama Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Selasa (25/12).

Sepanjang 35 KM jalur menuju Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten dari kawasan wisata Tanjung Lesung, Panimbang, Banten. Sejumlah Desa mengalami kerusakan parah akibat diterjang tsunami vulkanogenik dari erupsi anak Krakatau yang berlokasi di Selat Sunda. Foto: MP/Rizki Fitrianto

Tim evakuasi gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Tagana serta relawan juga berbagai elemen masyarakat tengah memfokuskan evakuasi di Kecamatan Sumur dan Panimbang.

Kemungkinan di wilayah itu belum ditemukan juga hilang diterjang gelombang tsunami.

"Kami berharap tim evakuasi dapat menemukan jenazah itu," ujarnya.

Menurut dia, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 397 orang dari Provinsi Banten 291 orang dan Provinsi Lampung 106.

Sementara luka-luka sebanyak 1.030 orang dari Banten 757 orang dan Lampung 273 orang serta hilang 90 orang.

Sepanjang 35 KM jalur menuju Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten dari kawasan wisata Tanjung Lesung, Panimbang, Banten. Sejumlah Desa mengalami kerusakan parah akibat diterjang tsunami vulkanogenik dari erupsi anak Krakatau yang berlokasi di Selat Sunda. Foto: MP/Rizki Fitrianto

Namun, korban yang meninggal dunia di Banten terbesar di Panimbang 157 orang, Carita 102 orang, Tanjung Lesung 118 orang dan Labuan 80 orang.

"Kami yakin jumlah korban akibat tsunami bertambah, karena masih banyak yang hilang juga belum ditemukan," lanjutnya. (*)

#Pandeglang #Tsunami Selat Sunda
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Lifestyle
Megathrust Selat Sunda: Bukan Hanya Tsunami, Gempa Bisa Hancurkan Struktur Bangunan
Ancaman Megathrust di Indonesia semakin menjadi perhatian sejak 2024. Baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis penelitian terbaru yang mengungkapkan potensi Megathrust di wilayah Indonesia
ImanK - Minggu, 05 Januari 2025
Megathrust Selat Sunda: Bukan Hanya Tsunami, Gempa Bisa Hancurkan Struktur Bangunan
Indonesia
BMKG Keluarkan Imbauan Ancaman Bahaya Gelombang 6 Meter di Selat Sunda
Terpantau di perairan selatan Banten, Selat Sunda bagian barat dan selatan dan Laut Arafuru bagian tengah
Wisnu Cipto - Kamis, 29 Juni 2023
BMKG Keluarkan Imbauan Ancaman Bahaya Gelombang 6 Meter di Selat Sunda
Indonesia
KPK Bakal Panggil Bupati Pandeglang
KPK bakal memanggil Bupati Pandeglang Irna Narulita untuk dikonfirmasi soal harta kekayaannya yang diduga tak wajar.
Zulfikar Sy - Jumat, 05 Mei 2023
KPK Bakal Panggil Bupati Pandeglang
Indonesia
DJP Banten Yakin Perkebunan Vanili JHL Group Serap Ribuan Tenaga Kerja
Yoyok mengunjungi Perkebunan Vanili JHL Group di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang.
Zulfikar Sy - Selasa, 11 April 2023
DJP Banten Yakin Perkebunan Vanili JHL Group Serap Ribuan Tenaga Kerja
Bagikan