Bank Terbesar Jepang Kemalingan Uang Tunai oleh Karyawan Internal, Pencurian Berlangsung Sejak 2020
Lambang yen. (Foto: Unsplash/Paris Bilal)
MerahPutih.com - Bank terbesar Jepang meminta maaf pada hari Senin pekan ini atas dugaan pencurian lebih dari 1 miliar yen (Rp 103 miliar) oleh seorang karyawan dari kotak simpanan nasabah.
Bank tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc., mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan bahwa pencurian yang diverifikasi dari sekitar 20 dari 60 klien yang diduga terkena dampak berjumlah 300 juta yen (Rp 31 miliar). Kompensasi akan segera diberikan menurut pihak bank.
Pencurian terjadi di dua cabang bank di Tokyo, dari April 2020 hingga akhir Oktober tahun ini, saat masalah tersebut ditemukan.
Presiden dan CEO MUFG Junichi Hanzawa mengatakan kepada wartawan bahwa karyawan perempuan yang bertanggung jawab untuk mengelola kotak penyimpanan aman dan kuncinya diduga memanfaatkan posisi tersebut untuk mencuri uang tunai dan barang berharga lainnya.
Baca juga:
Antrian Haji Capai 5,4 Juta Orang, BPKH Ajak Perbankan Cari Solusi Melalui Teknologi dan Inovasi
"Kasus ini telah merusak kepercayaan dan keyakinan nasabah serta mengguncang fondasi bisnis perbankan kami," kata Hanzawa, seperti dilansir AP News, Selasa (17/12).
MUFG mengatakan karyawan tersebut mengakui telah mengambil uang tersebut dan menggunakannya untuk investasi dan keperluan pribadinya. Ia dipecat dan pihak bank kini telah bekerja sama dengan penyelidikan internal bank dan penyelidikan polisi, tetapi belum menangkap sang karyawan.
Setelah berita pencurian tersebut mencuat, puluhan orang lainnya menyampaikan klaim dugaan kerugian yang sedang diverifikasi oleh bank.
Kasus MUFG merupakan kasus kedua yang melibatkan aktivitas kriminal di sebuah lembaga keuangan besar Jepang. Pada bulan November, Nomura Holdings mengakui bahwa seorang mantan karyawan telah ditangkap atas dugaan perampokan, percobaan pembunuhan, dan pembakaran yang menargetkan seorang klien di Hiroshima.
Ditanya tentang pencurian MUFG, juru bicara pemerintah mengatakan pada hari Senin bahwa operasi perbankan membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dan rasa pelayanan publik. "Kasus ini sangat disesalkan,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
50 Juta Penduduk Belum Miliki Rekening Bank, Warga Kalimantan Paling Banyak
Duit Injeksi Pemerintah ke Bank Negara Hampir Habis, Bank Minta Tambahan
Bank Mandiri Minta Tambahan Dana SAL ke Menkeu Purbaya
Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Keinginan Warga Menabung Menurun, Warga Penghasilan Rp 3 Juta Per Bulan Paling Terdampak
Konsolidasi Asuransi BUMN: 15 Perusahaan Jadi 3, Dorong Kapasitas dan Penuhi Aturan OJK
Rekening Dormant Rp 204 Miliar Dibobol Sindikat, DPR Tegaskan Peringatan Bagi Perbankan
Penempatan Duit Negara Rp 200 Triliun Bikin Bunga Deposito Turun, Tanda Program Berhasil?
Menkeu Purbaya Dukung Wamenkeu Anggito Gantikan Dirinya di LPS