Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025

Logo Bank Indonesia di pintu gerbang Kantor Pusat BI di Jalan Thamrin Jakarta. (ANTARA/BI Dokumentasi/pri)
Merahputih.com - Perekonomian Jakarta pada kuartal ketiga tahun 2025 diprediksi oleh Bank Indonesia (BI) akan terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Optimisme ini didukung oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya kepercayaan konsumen, lonjakan penjualan eceran, dan penguatan aktivitas bisnis di berbagai sektor.
Iwan Setiawan, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa proyeksi ini berdasarkan hasil survei yang menunjukkan tren positif dalam beberapa bulan ke depan.
“Hasil survei konsumen menunjukkan ekspektasi yang meningkat di aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan aktivitas usaha. Indeks berada di level optimis yang terus naik,” ujarnya, Minggu (10/8).
Baca juga:
Selain itu, Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat adanya peningkatan saldo bersih tertimbang di beberapa sektor, seperti perdagangan, transportasi, pergudangan, jasa keuangan, dan pendidikan, yang semuanya lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya.
Penjualan eceran juga meningkat, didorong oleh permintaan barang rumah tangga, suku cadang kendaraan, dan barang konsumsi lainnya.
Sementara itu, inflasi di Jakarta pada Juli 2025 tercatat 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi tercatat 2,25% (yoy), di bawah inflasi nasional (2,37%).
Inflasi yang rendah ini dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara, meskipun ada tekanan harga dari komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai rawit akibat cuaca.
BI memproyeksikan inflasi Jakarta akan berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%. Ketahanan harga ini didukung oleh koordinasi yang baik antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan BUMD pangan. Meskipun demikian, BI tetap waspada terhadap risiko kenaikan harga gabah, beras, serta dinamika harga emas dan pangan global.
Baca juga:
Untuk keseluruhan tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan berada di kisaran 4,6–5,4%. Pertumbuhan ini ditopang oleh daya beli masyarakat yang kuat, dominasi tenaga kerja formal, berbagai acara berskala besar, serta investasi dalam proyek-proyek strategis seperti MRT, LRT, dan TOD.
BI menyimpulkan bahwa inflasi akan tetap terkendali berkat program 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komunikasi Efektif) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diperkuat kolaborasi antar daerah.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, Ditawari pada Januari

Pemprov DKI Susun Mekanisme Sanksi Sosial bagi Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok

Indonesia Usulkan Reformasi Total IMF dan Bank Dunia, Hapus Sistem Voting Berbasis Saham

Relokasi Pedagang Eks Pasar Barito Ditargetkan Rampung Awal Oktober 2025

Tanggapi Parkir Liar 21 Tahun di Lahan Pemprov DKI, Pramono: Harus Ada yang Bertanggung Jawab

Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg, Pengamat Pertanyakan Kualitas Bahasa Inggris dan Prestasinya

Ada Parkir Liar 21 Tahun di Lahan Pemprov DKI, Kerugian Capai Rp 37,8 Miliar

Pemprov DKI Beri Keringanan 6 Jenis Pajak di Jakarta hingga Akhir 2025, dari PBB-P2 hingga Pajak Reklame

Jakpro Masih Merugi, DPRD DKI Soroti Aset Mangkrak

RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
