Banjir di Sumatera Merendam Ratusan Rumah


ILUSTRASI, banjir merendam rumah warga. (FOTO Antara/Rony Muharrman)
Banjir masih terjadi di beberapa wilayah di daerah Sumatera. Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Selain memutus beberapa akses jalan, banjir di wilayah ini juga merendam puluhan rumah di Nagari (Desa Adat) Lakitan Tengah.
Banjir disebabkan karena hujan deras sejak Senin (6/3) malam. Wali Nagari Lakitan Tengah, Irwandi mengungkapkan, banjir mulai merendam rumah warga sekitar pukul 06.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter. Banjir merendam puluhan rumah yang lokasi tanahnya agak rendah.
"Nagari Lakitan Tengah dan Lakitan Timur tidak bisa diakses melalui jalan utama, untuk bisa terhubung harus menempuh jalan alternatif," ungkap Irwandi seperti dilansir Antara, Selasa (7/3).
Akibat banjir, banyak pelajar yang tidak sekolah. Karena akses jalan yang dilalui terterputus oleh banjir, sehingga kendaraan yang bisa mengantar jemput mereka tidak bisa beroprasi.
"Biasanya sudah ada mobil penjemput anak sekolah yang datang karena banjir hingga sekarang tidak terlihat," katanya.
Ia mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dengan memindahkan barang elektronik dan surat berharga ke tempat yang lebih tinggi.
"Mengingat cuaca yang masih berpotensi hujan kami mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan," ajak Irwandi.
Nagari Lakitan Tengah merupakan daerah langganan banjir, hal tersebut karena Sungai Batang Lakitan yang memiliki alur berbelok-belok sehingga jika hujan dengan intensitas tinggi air kerap meluap.
Diberitakan sebelumnya, banjir disertai longsor juga terjadi di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. Akibat bencana ini, banyak sekolah yang diliburkan, karena ruang kelas terendam banjir. Puluhan rumah juga dinyatakan rusak tertimpa longsor. Banjir juga disebabkan karena hujan deras yang terjadi di wilayah tersebut.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Kampar, Riau. Di wilayah ini ratusan rumah juga terendam air akibat meluapnya air di Sungai Kampar, oleh hujan deras yang terjadi di wilayah tersebut.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
