Bandara Soetta Membeludak, Bukti Pemerintah Lakukan Diskriminasi Transportasi

Antrean parah di Bandara Soetta saat pandemi COVID-19 berdasarkan foto di akun instragram Pengacara kondang Hotman Paris. (Instagram/@hotmanparisofficial)
Merahputih.com - Pengamat kebijakan publik dan transportasi Trubus Rahadiansyah mengkritik membeludaknya penumpang di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta sementara di jalur darat sejumlah pemudik dilarang keluar Jabodetabek. Pemerintah dinilai melakukan diskriminasi transportasi jika di bandara diperbolehkan tapi di terminal dilarang.
"Kalau di bandara bebas dan di terminal tak boleh bisa memciu kecemburuan sosial. Bisa saja terjadi konflik sosial," jelas Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Kamis (14/5).
Baca Juga:
Kemenhub Keluarkan Petunjuk SOP Transportasi COVID-19, Apa Saja Isinya?
Hal itu tak lepas dari tidak jelasnya aturan yang dikeluarkan pemerintah. Belum lagi, ada masyarakat yang memahami keluar kota atau mudik diperbolehkan dan sebaliknya.
"Aturan tak jelas. Permnehub no 25 bolehkan orang berpergian seperti pejabat orang sakit dll. Lalu ada surat udaran gugus tugas soal kriteria orang boleh pulang. Ternyata di bandara dan pelabuhan bisa. Jadi longgar," sebut dia.
Trubus melanjutkan, aturan soal boleh tidaknya keluar kota ini membuat masyarakat menjadi salah persepsi. "Akhirnya disatu sisi pemerintah melakukan pembiaran. Karena supaya kedoknya perekomian jalan," sesal Ketua Pusat Studi Hukum dan UU Universitas Trisakti ini.
Trubus meyakini, peristiwa yang berlangsung pada Rabu (14/5) ini tak efektif mencegah penyebaran corona. "Bisa saja tak mungkin memutus mata rantai covid menjadi tak efektif. Pembatasan dan jaga jarak sosial tak jalan," sebut Trubus.

Ia juga mengatakan, PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) slama ini lemah, kurang antisipasipatif terhadap munculnya antrean panjang di Terminal 2
"Kejadian ini menunjukan lemahnya koordinasi antara Angkasa Pura (AP) II dengan regulator yaitu Dirjen Perhubungan Udara dan juga maskapai," lanjutnya.
Ia menambahkan, maskapai juga dalam hal ini tidak transparan terhadap pengelola bandara mengenai tiket yang terjual sehingga pengelola tidak dapat mengantisipasi kedatangan penumpang di bandar. Trubus berharap kordinasi dengan tim satgas Covid-19 di bandara juga diperkuat agar peristiwa serupa tak terulang.
"Kerumuman ini sudah pasti mengabaikan penerapan jaga jarak aman dan protokol kesehatan yang berpotensi pemicu penyebaran Covid-19. Ini tak boleh terjadi lagi," tutup Trubus.
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) membenarkan sempat terjadi antrean calon penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan yang terletak di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Antrean membludak itu terjadi Kamis (14/5) pukul 04.00 WIB, lalu berulang lagi sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, Pengelola Bandara Soetta itu mengklaim kini tidak terjadi lagi antrean hingga sekarang.
Baca Juga:
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan personel PT Angkasa Pura II telah berupaya penuh mengatur antrean, tetapi calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4.
Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB untuk calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00-08.00 WIB. Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink," jelas Febri dalam keterangan resminya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanaman Satu Juta Pohon di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Menilik Instalasi Arsitektural Nusantara Heritage Meriahkan HUT Ke-80 RI di Bandara Soekarno-Hatta

Penumpang Bertingkah dan Berteriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Ditangkap dan Dijadikan Tersangka

Pengalihan Penerbangan Dari Halim ke Soetta Rampung, Ini Daftar Maskapai Yang Beroperasi di Halim

24 Penerbangan Dipindah Dari Bandara Halim ke Soekarno-Hatta, Terminal 1C Digunakan Bagi Citilink

Penerbangan Citilink dan Batik Air dari Halim Dikurangi, Sebagian Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta

Ingat! Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah Bandara per 1 Agustus, Jangan Sampai Salah

Jangan Main Layang-Layang Dekat Bandara Soetta, Sanksinya 3 Tahun Bui Denda Rp 1 M

Viral Batik Air Nyaris Kecelakaan Mendarat Miring di Soetta, Ini Penjelasan Makaspai

Peluncuran Kota Mandiri Bertajuk Asthara Skyfront City Dekat Bandara Soekarno-Hatta
