Bakteri Pemakan Logam Tak Sengaja Ditemukan di Kaca Kotor


Adalah bakteri pertama yang menggunakan mangan sebagai bahan bakarnya. (Foto: Unsplash/Karim Ganthous)
TERLEPAS memiliki manfaat atau berbahaya, bakteri ini hadir dalam kehidupan kita sehari-hari bahkan pada manusia. Sementara ada mekanisme keseimbangan alami dalam tubuh manusia. Cuma masalah waktu sampai keseimbangan ini hilang ketika tingkat kekebalan tubuh menurun akibat infeksi.
Melansir laman Interesting Engineering, ahli mikrobiologi dari Caltech secara tak sengaja menemukan bakteri yang memakan mangan. Awalnya anggota tim berniat melakukan percobaan menggunakan elemen mangan di saat itulah mereka menemukan bakteri tersebut.
Baca juga:
Universitas di Prancis Teliti Kol, Mentimun dan Kimchi untuk Cegah Virus

"Ini adalah bakteri pertama yang ditemukan menggunakan mangan sebagai sumber bahan bakarnya," jelas Jared Leadbetter, profesor biologi lingkungan di California Institute of Technology. Sangat langka, bakteri yang memilih logam untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature.
Profesor Leadbetter berkolaborasi dengan sarjana pasca-doktoral Hang Yu, menggunakan 'bentuk mangan yang seperti kapur.' Dia hanya meninggalkan stoples kaca yang ditutupi dengan elemen mangan yang direndam dalam air keran. Ketika dia kembali beberapa bulan kemudian, toples itu telah diselimuti lapisan berwarna gelap.
Awalnya ia sempat dibikin bingung dengan penemuannya. Ia menjelaskan jika ia mulai bertanya-tanya apakah mikroba yang telah lama dicari itu mungkin manjadi pihak yang bertanggungjawab.
Baca juga:

Lapisan gelap itu adalah mangan yang teroksidasi. Diciptakan oleh bakteri yang kemungkinan besar hidup di air keran. Pada akhirnya, berdasarkan bukti yang ada, Leadbetter sampai pada kesimpulannya bahwa ini adalah kerabat mikroba yang hidup di air tanah.
Bisa jadi bakteri ini dapat menyumbat wastafel. Karena mungkin saja bukan diakibatkan sisa makanan, melainkan mikroorganisme chemolithoautotrophic.
Mangan dapat ditemukan dalam endapan permukaan dan dapat terbentuk dalam sistem distribusi air. Bisa saja menjadi alasan yang mungkinkan menyumbat aliran air ketika teroksidasi dan membutuhkan bakteri yang baru ditemukan. (lgi)
Baca juga:
Motor Listrik Ramah Lingkungan Ini Memiliki Komponen Nanas dan Biji Rami
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
China Temukan Spesies Bakteri Baru di Antartika, Buka Peluang Sumber Daya Masa Depan

Masyarakat Diminta Teliti Sebelum Santap Lalapan

Ada Bakteri di Balik Steak Setengah Matang
