Bahasa Indonesia Jadi Pusat Perhatian di Dunia Pendidikan Global


Bahasa Indonesia digunakan di luar negeri. (Foto: Unsplash/Nick Agus Arya)
BAHASA Indonesia resmi 'Go International'. Pada Sidang Umum UNESCO nan digelar Senin (20/11) di Paris, Prancis, Bahasa Indonesia disetujui menjadi salah satu bahasa resmi.
Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Rinciannya, dari 10 bahasa resmi Sidang Umum UNESCO itu ialah enam bahasa PBB yaitu Inggris, Prancis, Arab, Tiongkok, Rusia, dan Spanyol dan empat bahasa negara anggota UNESCO yang terdiri dari Hindi, Italia, Portugis, dan Indonesia.
Baca Juga:
30 Juta Warga Asing Menuturkan dan Pelajari Bahasa Indonesia
Penggunaan Bahasa Indonesia nyatanya telah memainkan peran penting dalam menyatukan negara dan membangun struktur nasional. Berada di antara Asia dan Australia, berdasarkan laporan dari IMF, negara ini merupakan salah satu wilayah dengan populasi terpadat di Asia Tenggara. Indonesia memiliki 277,43 juta penduduk pada 2023 yang mewakili berbagai macam etnis, agama, dan bahasa.
Dengan menyadari pentingnya melestarikan jati diri budaya dalam menghadapi globalisasi, Indonesia telah secara strategis memadukan pendidikan ‘bahasa’ ke dalam sistem pendidikan secara umum.

Globalisasi bahasa Indonesia tidak hanya terjadi di dalam negeri. Tinjauan terhadap keberadaannya di universitas-universitas di seluruh dunia menunjukkan lanskap yang menarik. Studi bahasa Indonesia ditawarkan di kurang dari 60 universitas riset di seluruh dunia, dengan 13 negara yang memiliki setidaknya satu institusi yang mengajarkan bahasa Indonesia.
Australia muncul sebagai pemain penting, dengan tingkat program bahasa Indonesia tertinggi. Bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan ke dalam sebagian besar universitas riset, tetapi juga mendapat tempat di sekolah menengah atas, menengah, dan sekolah dasar. Yang menarik, sekitar 100.000 siswa di Australia terlibat dalam studi bahasa Indonesia setiap tahunnya, sangat berbeda dengan Amerika Serikat yang hanya sekitar 500 orang.
Baca Juga:
Dikutip dari Indonesian Online, Eropa dan Jerman memimpin dalam hal ini, dengan berbagai universitas di berbagai kota yang menawarkan program bahasa Indonesia yang lengkap. Anehnya, meskipun di Belanda, hanya Universitas Leiden yang menawarkan program semacam itu, Prancis dan Rusia juga berperan pada keragaman bahasa di Eropa dengan program bahasa Indonesia di Paris, La Rochelle, Moskow, dan Leningrad.

Meski begitu, Amerika Serikat menyelenggarakan kursus bahasa Indonesia di sembilan universitas, dengan University of Hawaii sebagai pusat kursus permanen. Keadaan ini diperkirakan akan terus berkembang setelah pensiunnya profesor yang sekarang. Laman resmi University of Hawaii at Manoa menjelaskan ada sejumlah materi pembelajaran bahasa Indonesa untuk tahun ajaran 2023-2024 di universitas tersebut.
Sedangkan di Asia, hanya ada enam negara yang menyelenggarakan program studi bahasa Indonesia, yaitu Tiongkok, Israel, Jepang, Korea, Singapura, dan Thailand. Khusus di Tiongkok ada 10 universitas yang memiliki program khusus bahasa Indonesia. (nda)
Baca Juga:
Valve Hadirkan 'DOTA 2' dan 'Counter-Strike 2' dalam Bahasa Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Pejabat Diingatkan Etika Berbahasa dan Gunakan Diksi yang Tepat Penting untuk Menjaga Persatuan Bangsa

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Pelantikan Gunakan Bahasa Asing, Kemendiktisaintek Diminta Tegur Rektor UPI

Sumpah Jabatan Diucapkan dalam Bahasa Inggris, Wakil Ketua DPR Tinggalkan Acara Pelantikan Rektor UPI

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

League of Legends dan Teamfight Tactics Sudah Dilengkapi Bahasa Indonesia, Gandeng Juga Kreator Dalam Negeri

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud
