Bagaimana Cosplay Bermula?

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 07 Februari 2023
Bagaimana Cosplay Bermula?

Cosplay tak melulu berkaitan dengan peniruan pakaian a la karakter di budaya pop Jepang. (Foto: Pexels/Meijii)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

COSPLAY selama ini identik dengan budaya populer Jepang. Padahal cosplay tidak berasal dari Jepang. "Cosplay tidak muncul dengan sendirinya di Jepang. Meski beberapa unsur cosplay sudah ada sebelum 1980-an, cosplay belum dikenal secara luas di Jepang hingga 1990-an," tulis bunkajapan.com.

Lalu darimanakah gaya cosplay berasal?

Kata cosplay berasal dari dua kata, 'costume' dan 'play', artinya permainan kostum. Kata ini memang berasal dari bahasa Jepang, 'kosupure', yang meluas sejak 1980-an.

"Secara sederhana merujuk pada perilaku para penggemar yang mengekspresikan antusiasme terhadap hal-hal berbau budaya pop tertentu dengan berpakaian dan berperilaku sebagai salah satu karakternya," tulis laman daily.jstor.org.

Baca juga:

Mahasiswa Universitas Kyoto Boleh Cosplay saat Wisuda

cosplay

Cosplay belum dikenal secara luas di Jepang hingga 1990-an. (Foto: Pexels/Donald Tong)

Namun, sejarah cosplay merentang lebih jauh ke abad 15. Saat itu, cosplay masih berbentuk pesta topeng untuk menghormati acara pernikahan kalangan atas di Eropa. Jadi, belum seperti cosplay yang kita kenal saat ini.

Pada masa Renaisans di Italia, pesta topeng mengalami perluasan menjadi perayaan kostum publik. Namun penikmatnya masih sama: kalangan kaya, bangsawan, atau keluarga kerajaan. Pesta ini diisi pula oleh tarian.

Pada abad ke-19 pesta kostum semakin populer dan tampilannya juga semakin bervariasi mulai dari kostum umum, nasional, hingga abstrak. "Cosplay seperti yang kita tahu tidak akan terjadi tanpa munculnya budaya populer media massa pada abad ke-19," ungkap daily.jstor.org.

Hingga tibalah saatnya benih cosplay yang kita ketahui saat ini. Tepatnya pada 1939. Berawal dari acara pertemuan para penggemar, orang berdatangan dengan pakaian futuristik berdasarkan karya fiksi ilmiah yang mereka gemari.

Baca juga:

Hadiri Pernikahan Anak, Jamie Lee Curtis Bergaya Cosplay World of Warcraft

cosplay
Meski melakukan cosplay tidak murah dan kadang kostumnya kelihatan tak nyaman, mereka tak mempermasalahkannya. (Foto: Pexels/Meijii)

Pada 1970-an, mengenakan kostum menyerupai karakter tertentu pada sebuah pertemuan dipandang menyenangkan. Mulai dari sinilah cosplay karakter anime dimulai. Meski sudah dipraktikkan sejak dekade 70-an, kata 'cosplay' baru ditemukan di Jepang pada 1984. Berkat budaya populer Jepang, cosplay menjadi lebih terkenal hingga mendunia.

Para cosplayer mengaku merasa lebih percaya diri dan menunjukkan identitasnya dengan melakukan hal ini. Ini adalah penegasan sikap mereka untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi diri sendiri, atau bahkan menemukan sisi lain diri mereka.

Meski melakukan cosplay tidak murah dan kadang kostumnya kelihatan tak nyaman, mereka tak mempermasalahkannya. Lantaran imbalannya berupa apresiasi orang-orang sekitar yang membuat mereka senang.

Cosplay tak melulu berkaitan dengan peniruan pakaian a la karakter di budaya pop Jepang. Memakai kostum menyerupai tokoh-tokoh fiksi di novel atau komik Amerika yang mengangkat cerita Halloween pun bisa dibilang cosplay.

Saat kamu melakukan cosplay, kamu secara tidak langsung melakukan seni pertunjukan dengan mengadaptasi karakter tertentu. Kamu tidak perlu menunggu satu tahun untuk dapat melakukan cosplaying lantaran komunitas cosplaying sering menyelenggarakan acara cosplay. (kmp)

Baca juga:

Make-Up, Modal Cosplayer Negeri Aing Jadi Karakter Anime

#Budaya Jepang #Cosplay
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fun
Mengapa Kotak Bento Begitu Populer di Jepang?
Kotak bekal makanan khas Jepang ini telah menjadi ikon budaya Jepang selama bertahun-tahun.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 01 Februari 2024
Mengapa Kotak Bento Begitu Populer di Jepang?
Fun
'Merah-Putih' dalam Karya-Karya Budaya Populer Jepang
Karya-karya budaya populer Jepang menyertakan unsur-unsur negeri lain, termasuk Indonesia.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 07 Desember 2023
'Merah-Putih' dalam Karya-Karya Budaya Populer Jepang
Fun
J-Pop, Musik Pop Jepang yang Tak Pernah Usang
Musik yang catchy berpadu dengan irama instrumen yang kaya.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 07 Desember 2023
J-Pop, Musik Pop Jepang yang Tak Pernah Usang
Fun
Tanding Sengit J-Pop vs K-Pop
Meski saling berebut pengaruh, selebritas K-Pop dan J-Pop bisa berkolaborasi
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 07 Desember 2023
Tanding Sengit J-Pop vs K-Pop
Fun
Penerjemah Gokil di Balik Lirik 'Ganjil' JKT48
Kerja menerjemahkan lagu AKB48 untuk dibawakan JKT48 bukan perkara mudah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 30 November 2023
Penerjemah Gokil di Balik Lirik 'Ganjil' JKT48
Fun
Satu Dubber, Banyak Karakter
Pengisi suara (dubber) harus memahami benar tokoh dan situasi sosial budaya yang melatarinya.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 30 November 2023
Satu Dubber, Banyak Karakter
Fun
Budaya Populer Jepang, Invasi 'Kedua' Jepang di Indonesia
Manga, anime, dan musik ibarat jadi tiga kekuatan tak terpisahkan untuk mendukung misi budaya Jepang di Indonesia
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 30 November 2023
Budaya Populer Jepang, Invasi 'Kedua' Jepang di Indonesia
Fashion
Mayla Hadirkan Replika Sepatu Anya Forger dari Serial Anime 'Spy x Family'
Sepatu Anya Forger dari serial Spy x Family.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 November 2023
Mayla Hadirkan Replika Sepatu Anya Forger dari Serial Anime 'Spy x Family'
Fun
Porno Graffitti Garap 'Fins' untuk VTuber Tsunomaki Watame
Tak perlu waktu lama bagi lagu tersebut untuk menggaet banyak peminat.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Juni 2023
Porno Graffitti Garap 'Fins' untuk VTuber Tsunomaki Watame
Fun
Rendahnya Kelahiran Picu Sekolah di Jepang Tutup
Rendahnya angka kelahiran berkorelasi dengan semakin sedikitnya anak-anak yang mengenyam bangku pendidikan di sekolah.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 April 2023
Rendahnya Kelahiran Picu Sekolah di Jepang Tutup
Bagikan