Awal Bencana Repsol Honda Dimulai dari MotoGP Indonesia


Repsol Honda salah membaca situasi pengembangan motor. (Foto: MotoGP)
HONDA menunjukkan performa yang menjanjikan sepanjang tes pra musim di Sepang. Pol Espargaro bahkan mencetak rekor lap tercepat pada sesi uji coba resmi di Mandalika, sebelum kemudian menguasai hari ketiga pengujian.
Kinerja bagus Polyccio berlanjut ketika sang pembalap menyabet podium ketiga dalam seri pembuka MotoGP Qatar. Namun, situasi berubah drastis saat Polyccio dan rekan setimnya Marc Marquez menyambangi putaran kedua MotoGP di Sirkuit Mandalika, Indonesia.
Baca Juga:
Kisah di Balik Tampilan Piala MotoGP Indonesia 2022
Espargaro hanya mampu finis ke-13. Sementara tandemnya, Marc Marquez, malah lebih apes. High side pada sesi warm-up memaksanya melewatkan balapan. Dia dinyatakan tidak fit lantaran menderita gegar otak.

Manajer Repsol Honda Alberto Puig dan skuadnya mengira motor terbaru mereka sangat kompetitif di awal musim. Namun prediksi itu salah besar. Hasil tes dan balapan pertama tak menggambarkan informasi utuh perihal isu yang menjerat RC213V tersebut.
"Kami salah memahami situasinya. Mulai dari Grand Prix Indonesia, segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk, dan kami sampai pada titik di mana kami semua tahu apa yang terjadi," ungkap Puig seperti yang dilaporkan Motorsport, Jumat (8/7).
Terlebih Repsol Honda kian dirugikan dengan absennya Marc Marquez dari kejuaraan karena harus mengoperasi lengan kanannya. Pol Espargaro juga absen sejak balapan di GP Jerman akibat cedera pada tulang rusuk. Kondisi itu benar-benar menyulitkan Repsol Honda.
Sebelumnya, Puig mengklaim Honda sudah menemukan solusi dari permasalahan RC213V setelah merampungkan balapan MotoGP Prancis. Akan tetapi, itu tidak semudah yang dibayangkan.
Baca juga:
Repsol Honda Babak Belur di Paruh Musim 2022 MotoGP

Tim sempat menduga beberapa masalah yang muncul disebabkan oleh sasis. Namun kenyataannya, Honda belum juga berhasil menemukan jawaban secara lengkap hingga sejauh ini. "Bukan berarti kami tidak mengerti masalahnya. Yang belum kami capai adalah mencari solusi dari masalah tersebut," ucapnya.
Lantas, apa yang harus dilakukan Honda agar performa bisa segera membaik, atau setidaknya keluar dari keterpurukan? Puig menuturkan cara yang mungkin adalah dengan mengubah strategi di masa depan.
"Honda merupakan perusahaan yang selalu menjadi yang terdepan di bidang balap khususnya roda dua. Ini adalah DNA kami!," pungkasnya penuh keyakinan. (waf)
Baca juga:
Faktor Gagalnya Repsol Honda Bersaing di MotoGP 2015
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Meriahkan IMOS 2025, FIFGROUP Hadirkan Promo hingga Kontes Berhadiah Motor

Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Tampil Maksimal di San Marino, Alex Marquez Incar Posisi Runner-up di MotoGP 2025

Klasemen Terkini MotoGP 2025 setelah Marc Marquez Menangi Seri di San Marino

Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Alex Marquez Finis Terdepan di MotoGP Catalunya 2025, Memutus Dominasi Kemenangan Sang Kakak

Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2025 Baru 30%, MGPA: Detik-Detik Akhir Baru Meningkat

Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas
