Atlet Rusia Dilarang Tampil di Ajang Internasional, kecuali Paralimpiade
FIFA dan UEFA melarang timnas Rusia bermain di tingkat nasional dan internasional. (Foto: Pexels/Pixabay)
KONFLIK Rusia-Ukraina berpengaruh ke berbagai sektor termasuk dunia olahraga. Umumnya para atlet Rusia dan sekitarnya memberi respon negatif terhadap serangan ke Ukraina. Di awal bulan ini, atlet dari Rusia dilarang tampil di berbagai event internasional oleh beberapa organisasi olahraga termasuk dari organisasi sepakbola internasional, FIFA dan UEFA.
FIFA dan EUFA mengeluarkan pernyataan bersama pada akhir Februari 2022 yang menyebutkan bahwa kedua organisasi olahraga itu melarang keras tim Rusia main di tingkat nasional maupun Internasional, sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Baca Juga:
Industri Mode Dunia Dituntut Tunjukkan Dukungan untuk Ukraina di Paris Fashion Week
Dilansir dari Popsugar pada Kamis (03/03), FIFA mengeluarkan pernyataan bahwa dalam sepakbola sebenarnya bersatu di sini untuk menciptakan solidaritas penuh pada semua orang yang terdampak invasi di Ukraina. Mereka berharap situasi di Ukraina akan membaik sehingga sepakbola dapat menjadi persatuan dan perdamaian antar negara lain.
Karena langkah ini efektif untuk menyingkirkan tim nasional putra Rusia dari kualifikasi Piala Dunia 2022. Rusia sebelumnya dijadwalkan untuk bermain di babak kualifikasi final melawan Polandia, Swedia dan Republik Ceko. Pejabat dari ketiga negara tersebut menekan FIFA untuk memberlakukan larangan tersebut.
Badan sepakbola Amerika Serikat merilis penyataan solidaritas pada Ukraina. Mereka menyatakan bahwa tim AS tidak akan menodai permainan global atau mencemarkan Ukraina. Mereka prihatin dengan keadaan di Ukraina, dan situasi dan kondisi akan segera membeaik, termasuk tercapainya kebebasan dan perdamaian.
Larangan FIFA dan UEFA datang setelah Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan agar atlet Rusia dan Belarusia dilarang ikut Piala Dunia 2022. IOC menyatakan bahwa gerakan olimpiade bersatu untuk berkontribusi pada perdamaian melalui olahraga sekaligus menyatukan dunia dalam kompetisi damai di luar semua perselisihan politik.
Baca Juga:
TikTok Hentikan Layanan Konten Terbaru dan Live Streaming di Rusia
IOC pun mengkritik Rusia karena melanggar Gencatan Senjata Olimpiade, yang berlangsung dari seminggu sebelum dimulainya Olimpiade hingga seminggu setelah berakhirnya Paralimpiade.
Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Komite Paralimpik Internasional (IPC) mengumumkan pada 2 Maret bahwa atlet Rusia dan Belarusia akan bertanding di Paralimpiade Beijing mulai 4 maret. Hanya saja mereka bertanding di bawah bendera Paralimpiade dan tidak dimasukkan dalam tabel medali.
Rusia dan Belarusia diskors dari semua kompetisi tim Internasional ITF 2022. Termasuk Federasi Ski Internasional, Atletik Dunia, Federasi Hoki Es Internasional dan Federasi Tenis Internasional. Pemain masih dapat bertanding di event internasional lainnya, hanya saja tidak membawa nama negara. (jui)
Baca Juga:
Tentara Memesona Ukraina Ternyata Mantan Putri Kecantikan Ukraina
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Sukses Raih 91 Emas di SEA Games 2025, CdM Puji Dedikasi dan Semangat Juang para Atlet
Indonesia Raih 91 Emas, Lampaui Target di SEA Games 2025
Tim Indonesia Raih Posisi Kedua SEA Games Thailand 2025, Ukir Sejarah 30 Tahun
Berjaya di SEA Games 2025, Tim Indonesia Pertegas Posisi 'Raja' Panahan Asia Tenggara
Tim Cycling Indonesia Andalkan Mental Juara dan Dukungan Penuh Federasi, Kunci Kesuksesan Capai Target Medali SEA Games 2025
Aksi Basral saat Pulang Bawa Medali Emas SEA Games 2025, Tunjukkan Trik Skateboard Loncati Motor
Martina Ayu Tercepat di Triathlon Putri, Raihan Emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand Tembus 81
FIFA Rilis Tiket Lebih Murah untuk Piala Dunia 2026, hanya Rp 1 Jutaan
Kisah Basral, Atlet Skateboard Peraih Emas SEA Games, Pernah Beli Papan Rp 5.000 buat Latihan
Jason Donovan, 'the Next Richard Sam Bera', Masa Depan Renang Indonesia Menuju Generasi Emas