Industri Mode Dunia Dituntut Tunjukkan Dukungan untuk Ukraina di Paris Fashion Week
                Balenciaga menjadi yang pertama dalam Paris Fashion Week (PFW) yang membuat pernyataan solidaritas. (YouTube/Balenciaga)
TEKANAN semakin meningkat bagi para desainer untuk menggunakan titian peraga mereka untuk menunjukkan solidaritas terhadap Ukraina. Setali tiga uang, para jenama mewah diharap memutus aliran pendapatan dari Rusia.
Balenciaga telah menjadi jenama pertama dalam Paris Fashion Week (PFW) yang membuat pernyataan solidaritas untuk Ukraina. Menjelang pertunjukan pada Minggu (6/3), rumah mode tersebut mengatakan akan membuka platform mereka dalam beberapa hari mendatang untuk melaporkan dan menyampaikan informasi seputar situasi di Ukraina dan berdonasi untuk World Food Programme.
BACA JUGA:
TikTok Hentikan Layanan Konten Terbaru dan Live Streaming di Rusia
Kiev, ibu kota Ukraina, memiliki industri fesyen kontemporer yang kuat. Banyak studio desain dan rumah mode di seluruh Eropa memiliki anggota tim dari Ukraina. Namun, ikatan kuat di antara mereka yang turun di pekan mode sejauh ini belum tecermin dalam tindakan di tingkat dewan PFW. Konsumen Rusia menyumbang sekitar 3 persen dari penjualan barang mewah global.
Desakan untuk Mendukung Ukraina
TsUM Kyiv, sebuah department store di ibu kota Ukraina, telah ditutup sejak invasi Rusia dimulai. Mereka berencana mengubah tempat parkir bawah tanah mereka menjadi rumah sakit. Mereka memimpin dalam menyeru kepada industri mode untuk menunjukkan dukungan dengan menghentikan perdagangan dengan Rusia.
“Industri fesyen harus bangkit. Hentikan perdagangan, berhenti memasok untuk Rusia. Hentikan hubungan dengan Rusia,” kata direktur pemasaran Marusya Koval kepada Vogue Business.
Label yang dikultuskan asal Denmark, Ganni, dan jenama Hungaria Nanushka, hanya sebagian di antara sedikit pelaku industri fesyen yang telah berhenti menjual ke Rusia. Ganni menyelaraskan keputusan mereka dengan sanksi internasional dan membekukan semua perdagangan dengan Rusia. Demikian disampaikan direktur kreatif mereka, Ditte Reffstrup. Nanushka telah menghentikan pengiriman ke pelanggan di Rusia, dan pesanan yang belum diselesaikan dengan mitra grosir di negara tersebut tidak akan dipenuhi.
“Kami menghormati orang-orang Rusia dan mitra kami,” kata CEO Nanushka Peter Baldaszti yang sedang menonton peragaan busana pekan mode Milan ketika berita invasi ke Ukraina pecah.
“Kami tahu ini bukan keputusan mereka, tetapi tidak mungkin berbisnis dengan Rusia berdasarkan nilai-nilai moral kami,” imbuhnya.
Dia menggambarkan keputusan itu memengaruhi keuangan secara signifikan untuk label kecil. Lalu menambahkan, "Kami berharap solusi cepat sehingga kami dapat membangun kembali hubungan itu."
Majalah 1Granary yang berbasis di London, yang pemimpin redaksinya, Olya Kuryshchuk, ialah orang Ukraina, Selasa (1/3), menerbitkan sebuah surat terbuka yang meminta bisnis fesyen dan para pemimpin mereka untuk berdiri bersama dengan Ukraina dan mengutuk invasi Rusia.
Dia menegaskan, kekuatan mode sebagai industri triliunan dolar dengan budaya dan bahkan pengaruh politik. "Di masa krisis, mudah untuk mengabaikan kekuatan itu sebagai kekuatan yang berlebihan, sembrono, tuli nada, munafik, atau tidak peduli. Di mana pun kamu berada hari ini, jangan berpaling, jangan tutup matamu."
PFW ikut bersuara
Badan penyelenggara Paris Fashion Week juga telah berseru untuk 'bersungguh-sungguh' pada pertunjukan pekan ini, tetapi menegaskan acara akan berjalan sesuai rencana.
“Mengingat konteks saat ini, Federation de la Haute Couture et de la Mode mendorong untuk mengalami pertunjukan hari-hari mendatang dengan sungguh-sungguh, dan dalam refleksi dari masa-masa gelap ini,” kata presidennya, Ralph Toledano, pada hari Senin (7/3) seperti diberitakan The Guardian.
Giorgio Armani ialah salah satu dari sedikit desainer besar yang pernah membahas perang secara langsung di atas titian peraga, mengadakan pertunjukannya di Milan dalam keheningan.
Dalam sebuah pernyataan, perancang tersebut mengatakan pilihan untuk tidak memainkan musik di acara Minggu (28/2) sebagai tanda penghormatan terhadap orang-orang yang terlibat dalam tragedi yang sedang berlangsung di Ukraina.
Langkah itu disambut Vogue Ukraina, yang bertanya dalam sebuah posting Instagram, "Akankah tindakan yang tepat dan murah hati ini menemukan kelanjutan dalam peragaan selanjutnya?"(aru)
Bagikan
Berita Terkait
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
                      Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
                      Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
                      Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
                      Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
                      Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
                      Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
                      Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
                      Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
                      Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki