ASEAN Terus Ciptakan Perdamaian dan Stabilitas Kawasan


Para pejabat negara Asia Tenggara foto bersama di upacara pembukaan pertemuan ASEAN Regional Forum ke-50 di Manila, Sabtu (5/8). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohd Rasfan)
MerahPutih.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan di usia yang ke-50 tahun, ASEAN membuktikan terus menciptakan peradamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
"Di tengah keraguan terhadap multilateralisme dan regionalisme, ASEAN telah membuktikan diri sebagai motor perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Menlu Retno Marsudi dalam sesi pleno Pertemuan Menlu ASEAN di Manila, Filipina pada Minggu (6/8).
Pada sesi pleno yang membahas pembangunan komunitas ASEAN, Menlu RI menekankan bahwa selama 50 tahun terakhir ASEAN telah berhasil menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan.
Menurut Retno, keberhasilan ASEAN tersebut telah mencegah terjadinya konflik terbuka, memicu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan kawasan yang menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan kawasan dan dunia.
Keberhasilan ASEAN dapat dilihat dari kawasan kita yang damai dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia," ujar dia.
Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa keberhasilan ASEAN tersebut terjadi karena beberapa kekuatan ASEAN, seperti dapat membangun institusi yang menekankan pada perdamaian dan stabilitas.
Dia menambahkan, ASEAN juga telah berhasil menghindari diplomasi "megaphone" dan mengedepankan diplomasi dialog.
Selain itu, lanjut dia, ASEAN telah berhasil membangun suatu perhimpunan yang berbasis aturan, dan hal itu merupakan bagian dari cara ASEAN yang berhasil membuat negara-negara anggota ASEAN berinteraksi dengan baik antarsesama dan dengan negara-negara di luar kawasan.
ASEAN telah menjadi aktor kawasan dan global yang dihormati melalui 'ASEAN-led mechanism' untuk membangun dialog dengan negara di kawasan dan di luar kawasan," tutur Menlu Retno.
Namun, untuk terus dapat menjaga keberhasilan yang telah dicapai, Menlu RI menegaskan ASEAN juga harus berhasil dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini maupun tantangan baru di masa depan.
Salah satu tantangan tersebut terkait dengan adanya rivalitas geopolitik, seperti di Laut China Selatan.
Terkait hal itu, Menlu Retno menekankan bahwa ASEAN harus terus dapat mengelola situasi dengan menghormati prinsip-prinsip dasar dan hukum internasional serta menjaga hubungan baik dengan semua pihak. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Thailand Umumkan Status Darurat Militer, Sekolah di Perbatasan Ditutup

30 Menlu Bakal Berkumpul di Malaysia Bahas Peran ASEAN, Nuklir dan Kondisi Palestina

Prabowo Ingin Penguatan Konektivitas dan Pembangunan Ekonomi Subkawasan Timur ASEAN

3 Alasan Prabowo Usulkan Papua Nugini Masuk Anggota ASEAN

KTT ASEAN di Malaysia Diharapkan Hasilkan Konsensus Sikapi Tarif Impor AS

ASEAN Kembali Hidupkan Usulan Penggunaan Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar

Sebelum Bertemu PM China dan Presiden Perancis, Presiden Prabowo Bakal Hadiri KTT ASEAN

Filipina Desak ASEAN Tidak Tutup Mata Terhadap Tindakan Agresif di Laut China Selatan

Presiden Segera Berganti, Menlu Yakinkan Komitmen Prabowo di KTT ASEAN

Di Forum KTT, Indonesia Dukung Timor Leste jadi Anggota Penuh ASEAN
