Arist Merdeka Sirait: Kemerdekaan Milik Segala Bangsa, Termasuk Anak


Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Foto: Instagram/komnasanak)
AGUSTUS merupakan bulan sakral bagi rakyat Indonesia, di mana seluruh pelosok negeri memperingati kemerdekaan RI. Berbagai macam perayaan, lomba, dan festival turut diselenggarakan dengan mengadopsi nilai-nilai perjuangan.
Luapan kebangsaan dalam bentuk perayaan kebudayaan pun hadir melalui "Festival Nusantara" di Pluit Village, Minggu (20/8). Dengan mengundang Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak, putra-putri bangsa turut mendapat bimbingan di Panggung Nusantara.
Pejabat pelopor perlindungan anak ini memiliki sudut pandang tersendiri dalam memaknai sebuah kemerdekaan. "Penderitaan, eksploitasi, kekerasan seksual, kekerasan fisik, bullying, perdagangan manusia, pengakuan yang salah... dari itu semualah anak-anak harus merdeka," kata orator Komnas PA itu dengan bersemangat.
Arist mengaku bahwa kedatangannya di "Festival Nusantara" adalah untuk berbagi arti kemerdekaan anak yang sesungguhnya. "Agar anak bisa merdeka dari segala bentuk penganiayaan, penelantaran. Inilah makna 72 tahun kemerdekaan Republik Indonesia," kata Arist, yang sudah menangani berbagai kasus penganiayaan anak, salah satunya kasus Angeline yang dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya di Bali.
Saat acara kebudayaan Indonesia untuk anak-anak ini berlangsung, Arist menunjukkan senyum lebarnya. Ia turut tertawa saat Imam Suherman berdongeng mengisahkan seekor monyet pemimpin upacara.
"Hari ini saya datang ke Panggung Nusantara dengan beberapa anak dari belasan daerah, yang saat ini diasuh di salah satu panti. Ini adalah salah satu wujud keperdulian masyarakat, yaitu agar anak-anak bisa gembira dan merasakan kemerdekaan," ucap Arist usai pertunjukan Tari Semut.
Lebih lanjut, Aris mengatakan, "Kemerdekaan itu milik seluruh bangsa, termasuk anak. Kalau Indonesia mau hebat, Indonesia harus merdekakan anak dari eksploitasi dan segala bentuk kekerasan, penganiayaan, dan penelantaran."
Imbauannya untuk menyetop penganiayaan terhadap anak selain untuk alasan kemanusiaan, juga untuk tujuan yang lebih besar. "Supaya dia bisa tertawa, bergembira, dan bertumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang baik," pungkasnya. (Bing)
Baca juga artikel lainnya di sini: Desainer Amy Atmanto: Konsep Busana Adat Jokowi Sangat Matang
Bagikan
Berita Terkait
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Jam Berapa Penurunan Bendera 17 Agustus 2025? Ini Jadwal Resminya di Istana Merdeka

17 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Hari Penting yang Diperingati

Peringatan HUT ke-80 RI, Masyarakat Diminta Ambil Sikap Sempurna dan Hentikan Semua Aktivitas selama 3 Menit

18 Agustus Resmi Jadi Hari Libur Nasional, Pemerintah Dorong Partisipasi Warga Meriahkan Lomba hingga Pesta Rakyat

Kalender Agustus 2025: Minim Libur, Ini Daftar Tanggal Merahnya

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
