Arif Wibowo Dirut Baru Garuda
MerahPutih Nasional - PT Garuda Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kantor Garuda Indonesia, Cengkareng, Jumat (12/12). Rapat tersebut, bertujuan mencari pengganti Emirsyah Satar yang sebelumnya mundur dari kursi jabatan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia pada 8 Desember.
Hasilnya, Arif Wibowo resmi menggantikan posisi Emirsyah Satar. Nama Arif Wibowo memang sudah tidak asing lagi bagi Garuda, sebelumnya ia telah bekerja di Garuda Indonesia pada tahun 1990-1994 sebagai Engineer of Maintenance.
Arif Wibowo lahir 19 September 1966, ia meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS Surabaya), serta meraih Master Management of Air Transportation dari Universitas Indonesia (UI) yang bekerja sama dengan Massachussets Institute of Technology (MIT). Arif Wibowo juga memperoleh Certified Professional Marketer (CPM Asia) dari Asia Marketing Federation (AMF).
Tahun 2012, Arif dipercaya PT Citilink Indonesia sebagai Executive Officer (CEO). Pria berumur 48 tahun ini berhasil merubah passion dalam industri penerbangan dan telah merefleksikannya dalam peremajaan brand Citilink. Citilink sendiri merupakan anak usaha dari PT Garuda Indonesia, tak heran jika ia ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Foto: businessinsider.com
Bagikan
Berita Terkait
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani
Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan