Arab Saudi Izinkan Seniman Pamerkan Patung Figuratif


Arab Saudi terkenal sebagai negara yang memiliki aturan ketat dalam banyak hal, termasuk dalam pembuatan karya seni patung. (Foto: Unsplash/Akhilesh Sharma)
ARAB SAUDI terkenal sebagai negara yang memiliki aturan ketat dalam banyak hal, termasuk dalam pembuatan karya seni patung. Sebagai bagian dari aturan Islam yang dianut di negara tersebut, seni patung yang menampilkan replika makhluk hidup seperti binatang atau manusia, dilarang tegas di negara yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman Al Saud itu.
Namun, baru-baru ini aturan tersebut terlihat mulai dilonggarkan. Menurut laporan The Arab Weekly, pelonggaran ini ditandai dengan dipamerkannya karya-karya dari seniman perempuan bernama Awatif Al-Keneibit di sebuah galeri tersohor di Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi.
Baca juga:
Karya produksi Awatif mencakup seni rupa keramik dan patung. Patung yang dibuatnya pun menampilkan bentuk wajah, mata, hingga tubuh perempuan.
"Siapa yang bisa membayangkan bahwa suatu hari, pameran yang dulunya berada di ruang bawah tanah ini, kini dapat dipajang di Olaya (pusat kota Riyadh)," kata Al-Kenebit seperti dilansir The Arab Weekly.
Seniman berusia 60 tahun itu juga dianggap sebagai seorang tokoh yang merintis jalan bagi perempuan, dalam melakukan seni di tengah masyarakat Arab Saudi.
"Mereka dulu mengatakan kepada saya bahwa ini tidak mungkin ditampilkan karena dilarang dalam Islam. Sekarang karya saya ada di jantung kota Riyadh,” lanjutnya.
Larangan Arab Saudi terhadap karya patung figuratif tak terlepas dengan ideologi Islam Sunni dan Wahabi yang dipegang kuat oleh pemerintahan dan masyarakatnya.
Baca juga:

Pelarangan itu juga kerap dikatikan dengan metode penyembahan berhala figuratif dewa-dewa pagan yang dilakukan oleh masyarakat Arab selama era pra-Islam.
Akibatnya patung manusia sebagian besar tidak ada di ruang publik di Jazirah Arab, sejak Nabi Muhammad dikatakan telah menghancurkan berhala di dalam dan sekitar situs suci Ka'bah di Mekah pada sekitar 630 Masehi.
Namun, Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengekang pengaruh Wahhabisme pada masyarakat dan seni Saudi, juga mengekang polisi agama dan membiarkan perempuan mengendarai mobil.
Al-Keneibit yang berpendidikan di AS, terpaksa membuat galeri pribadi di bagian bawah rumahnya untuk teman dan tamu setelah pameran publik dilarang pada 2009. Karyanya sekarang disambut di galeri paling bergengsi di Riyadh, di mana sesama seniman Saudi lainnya dalam beberapa tahun terakhir juga mulai menikmati kebebasan baru mereka. (dsh)
Baca juga:
Patung Vokalis Rammstein Dicuri Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

Klub Arab Saudi Pantau Robert Lewandowski, Barcelona Belum Siap Lepas

[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi](https://img.merahputih.com/media/91/5c/4b/915c4bd39abd7c35c99f57b1f8055fb4_182x135.jpeg)