Apa Itu Hipotermia? Penyebab Tiga Pemuda Tewas di Gunung Tampomas
 Muchammad Yani - Senin, 04 Maret 2019
Muchammad Yani - Senin, 04 Maret 2019 
                Penyebab hipotermia (Foto: Pixabay/Simon)
KISAH tragis menimpa tiga pendaki gunung Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13) dan Agip Trisakti (15). Mereka ditemukan tewas di dalam tenda di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat.
Dugaan sementara ketiga remaja tersebut mengalami hipotermia. Hal itu karena saat ditemukan mereka seperti merungkuk kedinginan. Pakaian mereka juga basah karena sebelumnya Gunung Tampomas diguyur hujan deras dan angin kencang.
1. Tapi apa itu hipotermia?
 
Menurut KBBI, hipotermia adalah keadaan suhu tubuh yang turun hingga dibawah 35 derajat celsius. Normalnya tubuh manusia memiliki suhu 37 derajat celcius. Hal tersebut bisa terjadi karena tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan produksinya.
Hipotermia sangat berbahaya, karena jika tidak segera ditangani maka seseorang dapat mengalami gagal jantung, gangguan sistem pernapasan hingga kematian. Hal yang harus diketahui hipotermia tidak hanya terjadi ketika kamu berada di pegunungan atau di dalam air.
Saat berada di dalam ruangan yang lebih dingin dari suhu tubuh kamu juga bisa terserang hipotermia. Terlebih jika kamu tidak mengenakan pakaian yang menghangatkan tubuh atau tidak bisa mengatur suhu ruangan tersebut.
2. Bagaimana bisa terjadi?
 
Manusia memerlukan panas tubuh yang dikendalikan oleh bagian dari otak bernama hipotalamus. Dilansir dari halosehat.com, hipotalamus bertanggung jawab mengenali perubahan suhu tubuh dan meresponnya. Sementara panas tubuh dihasilkan oleh proses metabolisme sel.
Jika suhu semakin dingin maka hipotalamus akan meresponnya. Biasanya respon tersebut melalui gerakan menggigil. Secara normal aktivitas jantung menghasilkan panas tubuh, namun panas ini tidak akan mencukupi ketika kondisi di sekitar semakin dingin.
3. Pertolongan untuk hipotermia
Hipotermia sebenarnya mudah dikenali. Beberapa ciri-ciri yang dialami ketika seseorang hipotermia adalah kulit pucat, menggigil, respon menurun, gangguan bicara, sesak napas hingga kaku dan sulit bergerak. Pada bayi, hipotermia ditandai dengan lemas dan tidak mau menyusu atau makan.
Ketika menemukan orang yang terkena hipotermia, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari denyut nadi dan pernapasannya. Jika denyutnya sudah terhenti lakukan tindakan resusitasi jantung paru (CPR), yakni pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi nafas dan sirkulasi darah.
Namun saat orang tersebut masih bernapas atau denyut nadinya masih ada, maka pindahkan secara hati-hati ke tempat yang lebih kering dan hangat. Kalau pakaiannya basah, maka gantilah pakaiannya. Jika ia mampu menelan beri minuman hangat dan manis. Kamu juga harus segera membawanya ke rumah sakit agar bisa ditangani secara medis. (yani)
Bagikan
Berita Terkait
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
 
                      Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
 
                      Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
 
                      Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
 
                      Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
 
                      Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
 
                      Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
 
                      Awas Baper Maksimal! Henry Moodie Bongkar Habis 'Kekacauan Batin' dan Kisah Patah Hati Terbaik Dalam Album Debut 'Mood Swings'
 
                      Lirik Lengkap 'I'm On My Way' dari Karya Terbaru Isyana Sarasvati
 
                      Lirik Lagu 'Chanel' dari Karya Terbaru Tyla
 
                      




