Anies Didesak Sediakan Internet di Kantor RW Hingga Perkampungan Padat
Kegiatan belajar, (Foto: Antara).
Merahputih.com - Anggota Komisi E DPRD DKI, Basri Baco mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memfasilitas siswa dalam belajar online. Caranya, yakni dengan menyediakan internet gratis di lingkungan warga. Salah satunya di kantor Rukun Warga (RW).
"Atau di Perkampungan padat sebanyak mungkin," ucap Baco saat dikonfirmasi, Rabu (12/8).
Baca Juga:
KSAD Pimpin Komite Penanganan COVID, Tentara Disiplinkan Warga
Jika Pemprov tidak menyanggupi hal tersebut, lebih baik Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan Pembelajaran Jarak Jauh atau belajar secara daring.
"Kembalikan ke Sistem tugas," ucap dia.
Menurut Baco, ekonomi saat ini belum tumbuh normal. Oleh karena itu untuk mengurangi beban rakyat, maka pemerintah DKI harus membuat terobosan.
Baca Juga:
Denda Progresif Menanti Pelanggar PSBB
"Kita Dukung yang terbaik untuk Rakyat Jakarta yang memerlukan Koneksi internet buat PJJ. Pemda harus bisa merasakan apa yang terjadi di lapangan," papar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI itu. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Jakarta Targetkan 20 Perda Rampung di 2026, Mulai Urusan Narkoba Sampai Nasib PKL Jadi Prioritas
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game