Ancaman Kekerasan Politik saat Pilkada 2024, DPR Minta TNI Turun Tangan


Foto : Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid. Foto" Dok/DPR
MerahPutih.com - Pilkada 2024 makin dekat. Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menegaskan, bahwa tantangan dalam Pilkada cukup kompleks.
"Dalam Pilkada (2024) kali ini, musuh kita bersama adalah politik uang dan kekerasan politik,” kata Meutya di Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur dikutip, Rabu (17/7).
Kekerasan politik seperti konflik antar pendukung, hasutan SARA, hoaks hingga ujaran kebencian. Politisi Fraksi Partai Golkar ini menekankan, pentingnya pengawasan terhadap berbagai Komando Daerah Militer (Kodam) TNI di seluruh Indonesia untuk mencegah kekerasan politik.
Menurutnya, peran TNI penting dalam mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan dalam proses penyelenggaraan pengamanan pilkada serentak pada tahun 2024 di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga:
Pilkada Jakarta, Gerindra Pertimbangkan Nama Anies, Ahok, hingga Ridwan Kamil
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa kekerasan politik tidak boleh terjadi di seluruh daerah, dari kabupaten hingga kota,” jelas
Menurutnya, Indonesia telah menunjukkan kedewasaannya sebagai negara demokratis yang harus terus diawasi secara baik.
Jika itu dilakukan, maka Indonesia bisa mencapai tingkat kedewasaan yang tinggi dalam melaksanakan pesta demokrasi.
“Khususnya dibandingkan negara lain yang masih ada yang melakukan kekerasan politik,” tutup Meutya.
Baca juga:
Sekeadar informasi, sebanyak 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota akan melakukan pilkada serentak tahun 2024 ini. Pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DPR Soroti Gap Anggaran dan Alokasi Prioritas dalam Program MBG, Minta BGN Tingkatkan Porsi untuk Ibu Hamil dan Balita

Panja RUU PPRT Cari Mekanisme Ideal untuk Jaminan Sosial PRT, Antara Tanggung Jawab Pemberi Kerja atau Burden Sharing

Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial

DPR RI Genjot Pembahasan RUU Pengelolaan Ruang Udara, Fokus Pada Sinkronisasi Kewenangan dan Implikasi Kerjasama Internasional

Menko Polkam Sjafrie Sjamsoeddin Merespons Dugaan Pidana Ferry Irwandi yang Dilaporkan TNI ke Polda Metro

Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi

Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR

DPR RI Tetapkan RUU Perampasan Aset sebagai Prolegnas Prioritas 2025, Ini Daftar RUU Lain yang Juga Diusulkan untuk Pembahasan

Pimpinan DPR Menerima Audiensi dengan Serikat Pekerja Angkutan Indonesia

DPR Tekankan Pentingnya Kenaikan Tunjangan Dosen Non-ASN Sebagai Syarat Utama Menuju Indonesia Emas 2045
