Anak Indonesia Punya Nama di Lomba Lukis Anak Internasional


Lukisan alam menyelamatkan dorinya sendiri melalui tangan kita (MP/Ikhsan Digdo)
LUKISAN berfungsi sebagai media ekspresif untuk memandang dunia. Setiap goresan pada lukisan dapat mewakili perasaan dan segala hal yang ingin di ekspresikan. Untuk itu, Kao Indonesia mengajak anak-anak lewat lomba melukis lingkungan tentang harapan dunia yang lebih baik.
Lomba melukis yang telah dihelat untuk ke-8 kalinya ini juga merupakan bagian dari komitmen Kao untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih. Tema yang diusung ialah Eco Together.
Partisipasi dan antusiasme para anak Indonesia terbukti dengan prestasi yang didapat oleh dua anak Indonesia mendapatkan gelar juara dalam perlombaan internasional ini.
Viola Arielle Suliandy (13) mendapatkan gelar juara dengan judul lukisan 'Alam Menyelamatkan Dirinya Sendiri Melalui Tangan Kita'. Sementara I Wayan Amerta Nur Pradnyana (15) dengan karya berjudul 'Reuse'.

"Anak-anak akan mendukung perbuatan Indonesia lebih baik lagi. Saya harap anak-anak dapat menjaga Indonesia. Dan saya berharap anak-anak akan menjadi pemimpin untuk hidup bersih ke depannya," ungkap Michio Koike ,President Director PT Kao Indonesia, dalam acara pengumuman pemenang lomba tersebut di Pullman Hotel, Jakarta Barat, Sabtu (24/2).
Tidak sampai situ saja prestasi yang dimiliki anak Indonesia. Dalam perlombaan tersebut, Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan pengirim karya terbanyak dengan angka 3.703 lukisan. Hal ini membuktikan partisipasi anak Indonesia yang amat tinggi dalam berkarya.
Lebih lanjut, proses pengumuman telah dilakukan pada tanggal 30 November 2017. Pemenang kategori 'Planet Earth Grand Prix' dan 'Kao Prize' dari seluruh dunia diundang ke Tokyo Jepang, untuk berpartisipasi dalam acara penyerahan hadiah dan penghargaan.
Dalam acara yang sama, Kao Indonesia juga mengumunkan kelanjutan kerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) lewat program Anak Kao. Program ini bertujuan untuk mendidik anak menjadi semakin kreatif dan paham menjaga kebersihan ligkingan.

"Ini hal simple tapi kedepannya ketika dewasa bisa mempengaruhi kedewasaan mereka," sambar Sulistyaning palupijati, Head of Partnership Yayasan Cinta Anak Bangsa.
Acara ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada Viola dan Wayan. Tidak lupa untuk tiga sekolah yang berpartisipasi mengirim banyak lukisan dalam lomba tersebut. Di antara ketiga sekolah itu ialah MTS Negeri 1 Pasuruan (907 lukisan), SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta (434 lukisan), dan SMPN 2 Bangil Pasuruan (425 lukisan).
Acara ditutup oleh Jenny Bunanta selaku komisaris PT Kao Indonesia.
"Selamat kepada ade-ade yang berhasil menang dalam lomba ini. Kalian adalah seniman cilik yang berbakat," tutupnya. (Ikh)
Bagikan
Berita Terkait
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'

Konflik di Timur Tengah Lahirkan Seri Lukisan 'The Deal of Century': Doa Agar Imajinasi Perdamaian Tercipta

Galeri Nasional 'Bredel' Pameran Tunggal Yos Suprapto

Lelang Langsung 'Southeast Asian, Chinese, Modern & Contemporary Art' Dibuka 28 November 2024

Menikmati 14 Karya Imersif Digital dalam Pameran 'Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah'

Pameran Lukisan Digital bertajuk Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah
