Amartha Gandeng Junglo untuk Lestarikan Hutan Asli


Penanaman bibit pohon dalam rangka pelestarian hutan asli di area kantor pusat Amartha, Jakarta. (Foto: Amartha)
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif, berkomitmen mereduksi emisi karbon melalui inisiatif penanaman pohon. Komitmen ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga ketersedian air tanah yang berkelanjutan.
"Setelah menanam ribuan pohon mangrove selama dua tahun berturut-turut, kali ini Amartha kembali melestarikan lingkungan dengan penanaman hutan asli," kata Chief Risk and Sustainability Officer of Amartha Aria, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, beberapa waktu lalu.
Amartha menggandeng sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian ekosistem hutan asli, yakni Junglo. Menurut Aria, pihaknya berupaya untuk menciptakan dampak bagi lingkungan dan sosial yang berkelanjutan, salah sautnya penanaman pohon.
Baca juga:
Amartha Resmi Jadi Tournament Supporter FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023

"Kami percaya, keberadaan hutan asli menjadi penting karena kita bisa mengembalikan ekosistem asli dari lahan yang ditempati. Ini sejalan dengan komitmen Amartha untuk menjadi net zero company pada tahun 2060 mendatang, dan mereduksi emisi karbon sebesar 30 persen pada tahun 2030," kata Aria.
Amartha menanam bibit pohon trembesi dan beberapa varian tanaman lainnya yang sudah disesuaikan dengan karakter lahan lokasi penanaman. Mengingat luas lahan di Jakarta yang cukup terbatas, Amartha bersama Junglo menggunakan metode Miyawaki, yakni metode penanaman hutan dengan jarak yang cukup rapat sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih maksimal dan pertumbuhan pohon lebih pesat. Metode Miyawaki juga menekankan pada kombinasi empat jenis tanaman tiap satu meter persegi.
Baca juga:

"Harapannya kolaborasi dengan Amartha dapat menjadi inspirasi bagi pihak lainnya untuk melakukan penanaman hutan semula tanpa khawatir akan keterbatasan lahan," kata Founder of Junglo Mauricio Camacho.
Amartha juga mendonasikan bibit pohon trembesi di wilayah Desa Krecek, Jawa Tengah. Pohon trembesi dipilih karena memiliki kemampuan untuk menjaga kualitas air tanah lebih baik dibanding jenis pohon lainnya.
"Kami mengajak setiap individu untuk melestarikan lingkungan, bahkan dengan langkah yang sederhana pun. Itu akan sangat berarti bagi semesta," tutup Aria. (and)
Baca juga:
Perbedaan UKM, UMKM, IKM, dan Startup
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur

DQM Peduli Resmi Menjadi Nazhir Wakaf Uang dari Badan Wakaf Indonesia

JHL Foundation Dukung Pajak Banten bersama PERDAMI dan HBT Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis

Run to Care 2024 Sukses Digelar, Berlari Demi Masa Depan Anak

Run To Care 2024 Digelar di Bandung, Berlari Demi Harapan Anak-anak

JIExpo Gelar Kegiatan Donor Darah di Jakarta Fair 2024

Demi Indonesia Kuat Swasembada Pangan, JHL Foundation Bikin Gerakan 1.000 Sarjana Pertanian

Komunitas Gajah Kemping Lakukan Sterilisasi Rumah Ibadah di Sumedang

Program 'Gembira' Dukung Satuan Pendidikan Ramah Anak DKI Jakarta
Amartha Gandeng Junglo untuk Lestarikan Hutan Asli
