Alumni DKV Petra Adakan Pagelaran Busana di Dolly Saiki Point
Model memperagakan busana batik karya perajin di kawasan Dolly, Surabaya, Jawa Timur (ANTARA FOTO/Moch Asim)
MerahPutih.Com - Kawasan Dolly Saiki Point, Surabaya kini semakin berwarna. Citra Dolly yang identik dengan kompleks lokalisasi kini berganti jadi tempat gaul dan modern warga Surabaya.
Demi menambah perubahan wajah Dolly, alumni program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra Surabaya mengadakan pagelaran busana batik di Dolly Saiki Point.
Kegiatan itu dilakukan bersama fashion fotografi dan bertajuk "Terima kasih Bunda Semangatmu adalah lnspirasi dan Motivasi Kami".
Penanggung jawab acara, Luri Renaningtyas di Surabaya, Kamis (21/12) mangatakan kontrubusi yang diwujudkan dengan menggandeng Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya ini, merupakan upaya untuk memunculkan citra positif di eks lokalisasi tersebut.
"Dalam serangkaian acara, kami menampilkan enam model dari mahasiswa UK Petra yang menampilkan 12 baju batik dan sepatu asli karya masyarakat dan UKM di dolly," kata wanita yang juga dosen DKV UK Petra.
Selain pagelaran busana, acara yang digelar di bekas lokalisasi terbesar di Indonesia itu, juga terdapat 15 buah fashion fotografi bertema "Dollymorphosa" karya alumni DKV UK Petra Surabaya.
Fotografer Dollymorphosa Gracia Asterina sebagaimana dilansir Antara mengungkapkan karya fotonya merupakan tugas akhir, dan dalam perhelatan ini merupakan upaya promosi produk dan lebih mengunggulkan human inters keadaan Dolly pasca penutupan tiga tahun silam.
"Karya ini menggambarkan seorang model mengenakan busana batik dan dipotret di beberapa tempat kawasan Dolly, dengan latar belakang kehidupan masyakarat sekitar. Batik yang dikenakan model, juga merupakan beberapa karya UKM Dolly seperti Alpujabar, Jarak Arum dan Canting Surya," ujarnya.
Ia mengemukakan, alasan kenapa dirinya lebih mempromosikan ke dalam tampilan visual fashion fotografi yang segar karena dirinya ingin menyasar kalangan anak muda, agar nilai-nilai batik yang unik dengan menceritakan latar belakang kehidupan dan budaya dapat dikenal oleh anak muda.
"Konsep yang saya usung dalam tema Dolly dan metamorphosa ini sangat melekat di setiap detail foto, mulal dari 'wardrobe' yang dikenakan model, pemilihan Iokasi bahkan simbolisasi waktu, pagi dan malam. Model mengenakan batik dengan 'setting background' kampung Dolly yang legendaris," tuturnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global
Kunjungi Kampung Batik Kauman, Gibran Minta Tingkatkan Produktivitas Produk
Lirik Lagu Patriotik 'Surabaya' yang Pernah Dipopulerkan Oleh Dara Puspita
Pemaksa Murid SMAK Gloria 2 Surabaya ‘Menggonggong’ Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara
Dicokok di Bandara Juanda, Pengusaha Suruh Siswa SMK Gloria 2 Gonggong Jadi Tersangka
Galeri Indonesia Kaya Jadi 'Tuan Rumah' Pemutaran 'Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat'