Alat Uji COVID-19 Melalui Embusan Napas Mulai Digunakan di Sejumlah Stasiun
Petugas mengetes kantong napas milik pegawai PT KAI dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). ANTARA/M Risyal Hidayat/aww
MerahPutih.com - Alat penyaringan (screening) COVID-19 lewat senyawa napas buatan dalam negeri GeNose siap digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh, mulai 5 Februari 2021, di dua stasiun KA. Yaitu Stasiun Pasar Senen, Jakarta dan Stasiun Tugu, Yogyakarta.
“Sekarang ini kami masih digunakan di dua stasiun yaitu Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Nantinya secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya,” kata Budi kepada wartawan saat meninjau uji coba penerapan GeNose di Stasiun KA Pasar Senen, Rabu (3/2).
Budi menjelaskan, berdasarkan keterangan tim penemu dari UGM, alat GeNose tidak tiba-tiba diterapkan tetapi sudah melalui proses riset yang cukup lama sebelum bisa digunakan untuk publik.
Baca Juga:
Alat Deteksi COVID-19 GeNose Digunakan Serentak di Stasiun Senen dan Yogyakarta 5 Februari
GeNose sudah mendapat izin edar dari Kemenkes dan sudah disetujui oleh Satgas COVID-19 dengan dikeluarkannya surat edaran.
"Sehingga kami yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan sebagai alat penyaringan COVID-19 di simpul-simpul transportasi seperti di stasiun,” ujar Budi.
Ia mengungkapkan, GeNose ini akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain rapid test antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh.
“Saya mengapresiasi UGM yang secara cermat melakukan penelitian. Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan, dan juga ini juga buatan Indonesia,” ucap Budi.
Sementara itu, Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan, seiring berjalannya waktu, alat GeNose yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat.
Menristek menegaskan, alat GeNose ini adalah sebagai alat penyaringan (screening) dan bukan sebagai alat pengganti PCR test.
“GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di-update oleh tim dari UGM,” kata Bambang.
Tim penemu GeNose dari UGM Eko Fajar mengatakan, riset terhadap GeNose sudah dilakukan sejak lama dan sampai saat ini masih terus disempurnakan agar bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi oleh masyarakat.
“Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Eko Fajar.
Baca Juga:
Penggunaan GeNose sebagai salah satu syarat perjalanan kereta api jarak jauh selain rapid test antigen dan PCR tercantum di dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
Kemudian, Kemenhub menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Edaran No 11 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dengan Transportasi Perkeretaapian Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
Pada SE No 11 disebutkan bahwa individu yang akan melakukan perjalanan menggunakan KA antarkota, mulai 26 Januari s.d 8 Februari 2021, wajib menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan GeNose atau rapid test antigen atau RT-PCR yang menyatakan negatif COVID-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan untuk perjalanan KA antar kota di Pulau Jawa dan Sumatera. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Topang Kebutuhan Jelang Natal dan Tahun
Inspeksi Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Jelang Nataru 2026, KAI dan KNKT Temukan Sejumlah Titik Rawan Longsor
Infrastruktur Mulai Pulih setelah Bencana Alam, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Beroperasi Kembali
Kereta Petani dan Pedagang Resmi Beroperasi, Tarif Rp 3.000
Banjir Sumatra, PT KAI Lakukan Percepatan Jalur Terdampak demi Utamakan Keselamatan Penumpang
KAI Ungkap 20 Persen Tiket Nataru Sudah Terjual, 35 Trainset Baru Siap Layani Penumpang
Penumpang KAI Saat Nataru Dapat Merasakan 35 Trainset Teranyar
Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Laku 700 Ribu Lebih dalam 8 Hari, Relasi Jakarta-Surabaya Paling Banyak Dibeli
Barang Tertinggal atau Hilang di Kereta? Jangan Panik, Ikuti Langkah-Langkah Ini
11.670 Barang Tertinggal di Kereta Sepanjang 2025, KAI Catat Nilainya Capai Rp 12,88 Miliar