Alam Baka yang Ramah Lingkungan

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 01 Maret 2023
Alam Baka yang Ramah Lingkungan

Metode tradisional juga dapat memengaruhi kelestarian Bumi. (Pexels/Brett Sayles)

Ukuran:
14
Audio:

JIKA membicarakan kerusakan lingkungan, beragam jenis sampah pasti akan terlintas di otak kamu. Padahal dari upacara kematian dapat mencemari Bumi. Pada setiap ajaran kepercayaan selalu punya caranya masing-masing untuk memberi peristirahatan terakhir untuk orang yang meninggal.

Beberapa penganut kepercayaan tertentu lebih mengkremasi mayat dan sebagian lainnya menguburkannya di kawasan penguburan. Metode penguburan tradisional membahayakan planet ini dengan berbagai cara, tulis laman National Geographic.

Baca Juga:

Produk Fesyen yang dapat Terurai di Alam, Jaga Lingkungan Hidup

kuburan
Metode pengomposan manusia menjadi salah satu alternatif untuk menjaga lingkungan. (Twitter@recomposelife)

Biasanya, bahan kimia akan disuntikkan pada tubuh seseorang sebelum dikuburkan. Bahan kimia tersebut akan merusak bumi karena larut dalam tanah. Selain itu, peti mati yang digunakan juga membutuhkan kayu dan logam dalam jumlah besar dan biasanya kuburan akan dibangun kubah beton untuk melindunginya. Pada metode kremasi juga membutuhkan banyak bahan bakar dan menghasilkan jutaan ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya.

“Saya berkomitmen untuk menjadikan tubuh saya kompos dan keluarga saya tahu itu,” jelas Howard Fischer yang dikutip dari CDS News. Ia tinggal di utara New York City dan memiliki keinginan saat meninggal ia ditempatkan di bejana, dipecahkan oleh mikroba kecil dan dikomposkan menjadi tanah yang subur.

“Apapun yang keluarga saya putuskan dengan kompos setelah selesai, terserah mereka,” tambahnya yang ingin sisa komposnya bisa ditanam di luar rumah keluarganya di Vermont. Menurutnya, metode penguburan hijau alternatif sejalan dengan pandangan filosofinya tentang hidup, yakni hidup dengan cara yang sadar lingkungan.

Berdasarkan sumber dari National Geographic, komunitas penduduk asli Amerika dan Yahudi secara tradisional menggunakan penguburan yang ramah lingkungan ini. Namun beberapa generasi terakhir, mereka ketinggalan zaman karena orang-orang lebih memilih menggunakan penguburan yang rumit. Metode penguburan ini biasanya almarhum akan mengenakan kain kafan 100 persen katun dan dimakamkan dalam kotak pinus polos.

Beberapa pertimbangan terhadap penguburan yang sederhana ini dapat berkontribusi pada penyebaran penyakit atau pencemaran tanah. Namun, WFO telah mengonfirmasi yang dikutip dari sumber yang sama, “tidak ada bukti bahwa mayat menimbulkan risiko penyakit endemik-kebanyakan tidak bertahan lama dalam tubuh manusia setelah kematian.”

Baca Juga:

Peti Mati Ini 'Hidup' untuk Lingkungan

kuburan
Pengomposan manusia ditentang oleh Konferensi Katolik Negara Bagian New York. (Twitter@recomposelife)

Pengomposan manusia mengubah sisa-sisa tubuh manusia menjadi tanah melalui proses yang sangat terkontrol, proses ini berbeda dengan pengomposan sisa makanan yang biasa dilakukan di pekarangan. Dikutip dari CBS News, proses ini memasukkan jenazah ke bejana yang dapat digunakan kembali dengan bahan tanaman seperti serpihan kayu, alfalfa, dan jerami. Campuran organik menciptakan habitat yang sempurna bagi mikroba alami untuk melakukan pekerjaannya dengan cepat dan efisien agar dapat menghancurkan tubuh dalam waktu sekitar satu bulan.

Namun, metode penguburan ini ditentang oleh Konferensi Katolik Negara Bagian New York. Kelompok uskub tersebut telah lama menentang RUU tersebut dan menyebutnya metode penguburan “tidak pantas”. Mereka menyatakan metode ini sebagai metode penguburan yang tidak pantas karena menyamakan cara pengolahan sisa sayuran dengan tubuh manusia.

“Tubuh manusia bukanlah limbah rumah tangga dan kami tidak percaya bahwa proses tersebut telah memenuhi standar perlakuan hormat terhadap sisa-sisa duniawi kita,” kata Dennis Poust selaku direktur eksekutif organisasi tersebut yang dikutip dari sumber yang sama.

Recompose adalah sebuah rumah pemakaman hijau dan dilengkapi dengan layanan lengkap yang memberikan jasa untuk mengompos manusia. Katrina Spade sebagai pendiri rumah pemakaman hijau tersebut berpendapat bahwa ia menyediakan alternatif bagi orang yang ingin menyelaraskan keputusan mereka untuk cara mereka menjalani hidup. Ia mengatakan ini sebagai sebuah perubahan di antara orang yang peduli akan lingkungan.

“Kremasi menggunakan bahan bakar fosil dan penguburan menggunakan banyak lahan serta memiliki jejak karbon. Bagi banyak orang, mengubahnya menjadi tanah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan taman atau pohon akan lebih berguna,” tutup Katrina Spade. (vca)

Baca Juga:

Mendaur Ulang Popok Bekas untuk Menjaga Lingkungan

#Peduli Lingkungan #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold
Samsung kini sedang mengembangkan HP lipat terbarunya. HP tersebut akan menyaingi iPhone Fold.
Soffi Amira - 24 menit lalu
Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold
Fun
Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost
JBL Sense Lite dirancang untuk menghadirkan dentuman bass yang lebih bertenaga tanpa menutup akses pendengaran terhadap suara sekitar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost
Fun
Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya
Chipset A19 dan A19 Pro milik iPhone 17 kini masuk daftar Geekbench. Jika hasilnya akurat, maka Apple hanya mempertahankan peningkatan CPU yang relatif rendah pada tahun ini.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya
Fun
Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?
Xiaomi 16 Pro bisa jadi ancaman Samsung Galaxy S26 Pro. Bahkan, HP tersebut akan menjadi seri Ultra paling laris di kelasnya. Lalu, apa alasannya?
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?
Fun
OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan X9 Pro akan hadir dengan baterai jumbo. Keduanya akan ditenagai baterai 7.025mAh dan 7.500mAh.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025
Fun
Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
iPhone 17 kini sudah resmi meluncur. HP ini memperkenalkan layar yang lebih besar dan kamera super canggih. Berikut ini adalah spesifikasi lengkap hingga harganya.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
Fun
iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya
iPhone 17 Air resmi dirilis dengan bodi tertipis di kelasnya. HP ini memiliki ketebalan 5,64 mm dan berat 165 gram saja. Berikut spesifikasi dan harganya.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya
Fun
iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom
iPhone 17 Pro dan Pro Max hadir dengan desain baru. HP tersebut dilengkapi chip A19 Pro dan kamera 8x zoom. Berikut spesifikasi hingga harganya.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom
Fun
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
iPhone 17 Air dilaporkan masih kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge. Meski lebih tipis dan ringan, tetapi kapasitas baterainya kini jadi sorotan.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
Fun
Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
Desain OPPO Find X9 kini sudah terungkap. Kabarnya, ponsel ini akan membawa bezel baru dan tertipis di kelasnya.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
Bagikan